Mayoritas kredit tersebut -sekitar 60 persen- akan disalurkan ke sektor agrobisnis dengan penguatan bisnis yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara. Sisanya, diarahkan untuk pengembangan bisnis umum non agrobisnis.
Menurut Heru Sukanto, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, jika ditilik dari jenis komoditas, maka kelapa sawit dan gula menjadi prioritas utama pembiayaan.
Ditambahkan, selama tahun 2012, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga sudah menyalurkan kredit senilai Rp 2,53 triliun atau meningkat 38,88 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
Alhasil, dalam kurun waktu yang sama pula, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga berhasil mencetak laba bersih sebanyak Rp 33,3 miliar.
Selain itu, demi menopang ekspansi bisnisnya, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga pun telah mengoperasikan kantor cabang baru yang berlokasi di Rantau Prapat (Sumatera Utara) dan Makassar. Kelak, kantor serupa akan dibuka di Pontianak dan Palembang.
Medio Maret dua tahun silam, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tercatat mengambilalih 79,78 persen saham Bank Rakyat Indonesia Agroniaga.
Dan, hingga kini, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga beroperasi melalui sembilan kantor cabang, sembilan kantor cabang pembantu, dua kantor kas serta memiliki 32 unit automatic teller machine. (BB/as/Luki)