Produk baru layanan komunikasi data via satelit itu disebut hanya menggunakan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari 3 meter.
Menurut Herry Waldi, Datacomm General Manager Aplikanusa Lintasarta, IP VSAT Nomadic adalah wujud transformasi dan inovasi layanan perusahaan untuk para pelanggannya.
Ditambahkan, pengoperasian dan penggunaan IP VSAT Nomadic terbilang mudah, lantaran antena IP VSAT Nomadic (stasiun penerima sinyal dari satelit) menggunakan antena remote mobile.
Sampai saat ini, Aplikanusa Lintasarta menyatakan sebanyak 54 unit IP VSAT Nomadic sudah terinstal dengan banderol harga berkisar antara Rp 80 juta sampai Rp 100 juta per unit (tanpa mobil).
Aplikanusa Lintasarta sendiri menargetkan sebanyak 100 unit IP VSAT Nomadic akan dilego sepanjang tahun ini.
Aplikanusa Lintasarta adalah bagian dari PT Indosat Tbk. yang berkecimpung di lini bisnis komunikasi, data, internet, dan layanan nilai tambah yang menyasar segmen korporasi.
Tahun lalu, Aplikanusa Lintasarta tercatat menggelar program Global Village yang menyajikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (E-Learning dan TOEFL online) untuk kalangan muda yang tinggal di pedesaan. (BB/as/Christov)