Kawasan industri itu tercatat seluas 320 hektar dan direncanakan mencakup kawasan industri ringan dan komersial plus didukung kawasan hunian.
Menurut Hermawan Wijaya, Direktur dan Corporate Secretary Bumi Serpong Damai, pihaknya menunggu terlebih dahulu keberadaan akses pintu tol di jalan Tol Surabaya-Gresik, sebelum mulai menawarkan kawasan industri tersebut.
Ditambahkan, dalam rangka menambah jumlah landbank yang saat ini mencapai 5.400 hektar, Bumi Serpong Damai juga sedang mencari lahan baru di Jawa Timur dan sekitarnya.
Sebelumnya, Bumi Serpong Damai pun sudah mengungkap rencananya untuk mengembangkan kawasan residensial seluas 250 hektar di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kawasan bernama Grand City Balikpapan itu akan dibangun PT Duta Pertiwi Tbk, anak usaha Bumi Serpong Damai.
Selama kuartal pertama tahun ini, pendapatan Bumi Serpong Damai tumbuh hampir mencapai 160 persen atau sebesar Rp 2,08 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di saat yang sama, Bumi Serpong Damai berhasil meraup laba bersih sebanyak Rp 1,24 triliun atau setara dengan pencapaian laba bersih sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 1,29 triliun. Bumi Serpong Damai menegaskan perolehan laba bersih dalam tempo tiga bulan tersebut merupakan rekor pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dari total pendapatan Rp 2,08 triliun itu, pos penjualan tanah dan bangunan mendominasi dengan kontribusi sebesar 90,6 persen (Rp 1,88 triliun). Di peringkat kedua, menyusul pendapatan sewa yang berkontribusi sebesar 5 persen atau senilai Rp 103,5 miliar.
Bumi Serpong Damai mengklaim sampai per akhir Maret lalu, nilai cadangan tanah yang belum dikembangkan mencapai kurang lebih Rp 7,46 triliun. (BB/as/Luki)