Dalam hal ini, PT Semen Padang dapat dijadikan contoh. Buktinya, guna menjawab permintaan terhadap produk semen yang diprediksi bakal semakin tinggi -seiring implementasi program kerja pemerintahan Jokowi-JK yang memprioritaskan pembenahan sekaligus penambahan infrastruktur di Indonesia- Semen Padang pun berupaya meningkatkan kapasitas produksi semennya.
Kata Benny Wendry, Direktur Utama Semen Padang, penambahan produksi tersebut diproyeksikan sebanyak 40 persen dalam tempo dua tahun ke depan.
Dijelaskan pula, hingga saat ini, total produksi semen pihaknya baru mencapai 6,8 juta ton per tahun.
Adapun peningkatan produksi semen tadi direncanakan berasal dari dua pabrik, yakni dari pabrik di Dumai, Riau, yang akan beroperasi pada medio Desember mendatang, dengan kapasitas produksi sebesar 900 ribu ton semen per tahun.
Selebihnya, berasal dari pabrik Indarung VI yang terletak di dalam kawasan Semen Padang. Pabrik dengan kapasitas produksi 3 juta ton semen per tahun ini ditargetkan bakal mulai beroperasi pada tahun 2016.
Semen Padang menegaskan, dengan penambahan produksi pabrik Dumai dan pabrik Indarung VI, maka pada tahun 2016, total kapasitas produksi semennya akan mencapai 10,5 juta ton per tahun.
Dalam catatan Berita-Bisnis, sampai saat ini, Semen Padang diketahui telah menggenggam 43 persen market share bisnis semen di Pulau Sumatera. Lantas, di saat yang sama, menguasai 11,4 persen pangsa pasar semen secara nasional.
Kelak, pada tahun depan, angka tersebut diharapkan berubah menjadi 45 persen, khususnya di wilayah pemasaran Pulau Sumatera. (BB/as/Christov)