Karena itu pula, hingga saat ini, Semen Indonesia telah menggelar groundbreaking pembangunan pabrik Indarung VI (Padang) dan pabrik Rembang I, membangun cement mill di Dumai, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pabrik Tonasa.
Bersamaan dengan itu, Semen Indonesia juga tak lupa menggelar corporate action lain, seperti peluncuran anak usaha baru yang berkecimpung di bidang teknologi informasi serta merestrukturisasi keuangan Thang Long Cement Joint Stock Company dengan target pengurangan beban bunga.
Kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia, implementasi seluruh strategi itu diperkirakan bakal mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan di masa-masa mendatang.
Ditambahkan, jika ambisi kapasitas produksi semen 72,9 juta ton tersebut dapat tercapai maka itu berarti telah terjadi peningkatan sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan total kapasitas produksi Semen Indonesia pada tahun ini (31,8 juta ton).
Patut diketahui pula, selama semester pertama tahun ini, penjualan Semen Indonesia mencapai 12,73 juta ton alias meningkat 4,9 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 12,14 juta tonn.
Di saat yang sama, Semen Indonesia berhasil menorehkan pendapatan sebanyak Rp 12,88 triliun, setara peningkatan 12,8 persen dibandingkan pendapatan selama semester pertama tahun lalu (Rp 11,42 triliun).
Adapun laba bersih yang dikumpulkan sepanjang semester pertama 2014 mencapai Rp 2,78 triliun, naik 8,61 persen versus enam bulan pertama tahun 2013.
Semen Indonesia pernah menegaskan, kinerja penjualan Semen Indonesia dari awal Januari hingga akhir Juni 2014, melampaui rata-rata penjualan industri semen nasional yang sebesar 4 persen.
Berita-Bisnis mencatat, Semen Indonesia pun sudah pernah mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi perusahaan semen berkapasitas produksi sekitar 2,5 juta ton di Vietnam untuk menopang penetrasinya di pasar Vietnam maupun Myanmar.
Sedangkan yang terbaru, dalam usianya yang ke-57, Semen Indonesia resmi menempati markas anyar-nya yang berlokasi di Sumberarum, Kerek, Tuban, Jawa Timur.
Gedung setinggi tujuh lantai senilai Rp 90 miliar itu tercatat dibangun sejak medio Juli dua tahun silam. (BB/as/Christov)