Dan, apotek Kimia Farma yang dihadirkan lewat kerjasama dengan pihak swasta itu pun, otomatis menjadi apotek Kimia Farma yang ke-600, sampai saat ini.
Kata Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma, kehadiran apotek tersebut diharapkan mampu menjadi solusi terhadap meningkatnya permintaan terhadap beragam produk farmasi di kawasan itu.
Ditambahkan, bila tak ada halangan, pihaknya pun akan kembali menambah gerai serupa di Kawasan Timur Indonesia, dalam waktu tidak lama lagi.
Maklumlah, bagi Kimia Farma, bisnis farmasi di Kawasan Timur Indonesia saat ini dan di masa mendatang, diperkirakan bakal semakin berkembang.
Patut diketahui, dari awal Januari tahun ini hingga akhir September lalu, Kimia Farma berhasil membukukan penjualan sebanyak Rp 3,07 triliun.
Di saat yang sama, laba yang diperoleh disebut mencapai Rp 143,82 miliar atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 121,44 miliar).
Dalam catatan Berita-Bisnis, selain mengembangkan jaringan apoteknya, Kimia Farma saat ini diketahui sedang berupaya mencari mitra strategis untuk membangun rumah sakit senilai Rp 300 miliar.
Di sisi lain, guna memaksimalkan nilai tambah asetnya, Badan Usaha Milik Negara ini juga sedang berusaha membangun hotel di Jakarta maupun Bandung.
Dan, asal tahu saja, hotel itu nantinya bakal diintegrasikan dengan apotek dan klinik yang dikelola oleh Kimia Farma. (BB/as/Christov)