Dan, menara setinggi 13 lantai berdaya tampung 170 unit kamar itu pun disebut mengusung konsep hotel-residences alias hunian yang dikelola layaknya hotel dengan gaya Jepang.
Oleh TTL Residences, masing-masing unit di Axia Lippo Cikarang dirancang terdiri lima tipe dengan luasan yang berbeda. Itu pula sebabnya, sewa tiap unit bervariasi, mulai dari USD 2.700 hingga 3.500 per bulan, dengan masa sewa minimum selama dua tahun.
Asal tahu saja, desain Axia Lippo Cikarang menerapkan desain arsitektur ala Jepang mengingat target market yang disasar adalah para ekspatriat asal Jepang yang tinggal di Indonesia, khususnya di Lippo Cikarang maupun wilayah sekitarnya.
Sedangkan fasilitas yang tersedia mencakup antara lain swalayan Papaya Fresh Gallery, layanan 24 jam concierge berbahasa Jepang, laundry, dan restoran Jepang Shion.
Bersamaan dengan itu, TTL Residences juga menyediakan fasilitas berupa massage dan spa, sauna dan Ofuro (tempat mandi komunal gaya Jepang) plus layanan antar jemput dari tempat tinggal dan kawasan industri ke bandara.
Menara Axia Lippo Cikarang sendiri berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 10 ribu meter persegi dengan dana investasi pembangunan mencapai USD 30 juta.
Kelak, jika tak ada aral melintang, TTL Residences pun sudah mengungkapkan rencananya untuk menghadirkan menara kedua Axia Lippo Cikarang dalam waktu dekat.
Berita-Bisnis mencatat, TTL Residences yang berkecimpung di bidang pembangunan dan pengoperasian hotel-residences adalah perusahaan patungan bentukan Toyota Tsusho Group dan Lippo Group.
Namun, dalam tataran operasional, kemitraan itu diwujudkan melalui Toyota Tsusho Corporation -anak usaha Toyota Tsusho Group- dan PT Lippo Karawaci Tbk yang berada dalam naungan Lippo Group. (BB/as/Christov)