Persisnya, Bali Ragawisata berhasil merangkul jaringan manajemen perhotelan bernama Swissôtel Hotel & Resorts yang berbasis di Swiss.
Alhasil, bila tak ada halangan, operator hotel kelas atas itu pun dipastikan bakal mulai mengoperasikan The Swissôtel Bali, hotel yang dirancang dengan pendekatan konsep resor dan dikembangkan oleh Bali Ragawisata, pada akhir 2017.
Kata Wayne Buckingham, Senior Vice President, Asia Pacific, Operations FRHI Hotels & Resorts (menaungi merek Fairmont Hotels & Resorts, Raffles Hotels & Resorts, Swissôtel Hotels & Resorts), The Swissôtel Bali nantinya menawarkan kualitas hidup dan suasana resor yang sangat inspiratif yang didukung dengan kehadiran atribut lokal yang otentik.
Ditambahkan pula, hotel baru yang berlokasi di puncak tebing Bukit Pandawa, ini berkapasitas 170 kamar serta dilengkapi dengan beragam fasilitas.
Salah satunya adalah empat gerai makan, private beach club plus Pürovel Spa & Sport. Di sisi lain, The Swissôtel Bali juga memiliki area seluas 4,300 meter persegi yang mencakup ruang pertemuan indoor maupun lahan multifungsi luar ruang.
Adapun desainnya disebut akan ditangani langsung oleh Studio TonTon yang dikenal luas sebagai perancang terkemuka berbagai resor mewah, seperti resor mewah The Balé yang terletak di kawasan Nusa Dua, Bali.
Dan, asal tahu saja, seluruh unit kamar The Swissôtel Bali diproyeksikan bakal mempunyai balkon luar yang menjanjikan pemandangan samudra.
Dalam catatan Berita-Bisnis, hingga saat ini, The Swissôtel Bali merupakan hotel mewah ketiga yang dibangun oleh Bali Ragawisata di Bukit Pandawa, Bali.
Sedangkan dua hotel lainnya adalah Mandarin Oriental Bali dengan daya tampung 97 vila dan 24 kamar serta Waldorf Astoria Bali yang terdiri dari 96 vila.
Lantas, Bali Ragawisata sendiri diduga kuat masih memiliki kaitan erat dengan Bali Cliff Resort yang diketahui masih berada dalam kendali pengusaha Sigit Harjojudanto. (BB/as/Christov)