Pabrik baru tersebut direncanakan berdiri di atas lahan seluas 20 hektar dan diproyeksikan mulai beroperasi pada tahun 2015.
Menurut Marcus Pitt, Presiden Direktur Soho Group, dengan hadirnya pabrik anyar itu maka kapasitas produksi Soho Group bakal mencapai 100 juta unit obat per tahun.
Ditambahkan, pada tahap pertama, Soho Group terlebih dahulu mengembangkan pabrik di atas lahan seluas 4,3 hektar yang akan digunakan sebagai fasilitas untuk produk Active Pharmateutical Ingredients (API), khusus untuk produk steril seperti obat injeksi.
Sebelumnya, Soho Group telah mengoperasikan pabrik serupa di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, dengan kapasitas 30 juta unit obat per tahun dengan beberapa merek, antara lain, Curcuma Plus, Diapet, Fitkom, dan Laxing.
Tahun ini, Soho Group memperkirakan nilai bisnis farmasi di Indonesia bakal mencapai Rp 49 triliun atau tumbuh sebesar 12 sampai 14 persen bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun lalu. Adapun nilai bisnis obat herbal sendiri ditaksir sudah mencapai Rp 13 triliun pada tahun 2012.
Dua tahun silam, berdasarkan data IMS Health, pertumbuhan penjualan Soho Group disebut berada di kisaran 24,15 persen atau berada di peringkat kedua setelah Merck Indonesia Group yang bertumbuh sebesar 28,62 persen.
Masih dalam kurun waktu yang sama, Soho Group berhasil mencatatkan penguasaan pangsa pasar bisnis farmasi sebesar 4,13 persen.
Sampai saat ini, sumber pendapatan Soho Group berasal dari empat segmen, yaitu pharma, consumer health, distribution, dan alliance. (BB/as/Christov)