
Kelak, program serupa juga direncanakan bakal digelar di berbagai lokasi lain. Namun sudah dipastikan, setiap Desa Rempah akan memiliki keunikan masing-masing lantaran bahan jamu yang ditanam berbeda satu sama lain.
Di Desa Gondoriyo misalnya, Sido Muncul tercatat menyediakan bibit tanaman bahan jamu berupa kayu ulet. Sementara di lokasi lain, bakal ditanami dengan kunyit ataupun bibit tanaman bahan jamu lainnya yang memiliki nilai ekonomi sekaligus berfungsi sebagai bahan baku pembuatan produk jamu Sido Muncul.
Kata Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul, program Desa Rempah di Desa Gondoriyo yang memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif serta bernilai ekonomi itu, diharapkan mampu menjadi pilot project bagi Desa-Desa Rempah lainnya yang akan dibentuk kemudian.
Dijelaskan pula, lewat program yang sama, Sido Muncul pun tak lupa memberikan penyuluhan tentang proses menanam, memelihara hingga proses memanen dan paska panen. Di samping itu, ada juga penyuluhan serta pembinaan untuk pembuatan pupuk organik.
Berita-Bisnis mencatat, guna memperbesar pendapatannya dari lini bisnis farmasi, Sido Muncul telah mengakuisisi PT Berlico Mulia Farma senilai Rp 124,99 miliar, pada awal September 2014.
Dan, asal tahu saja, perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1993 di Kalasan, Yogyakarta, itu dikenal luas sebagai pebisnis farmasi dengan hasil produksi mencakup 80 produk obat resep (ethical), obat bermerek (over the counter), food suplement maupun medicated herbal.
Di sisi lain, pada akhir tahun ini, Sido Muncul juga dikabarkan bakal merilis varian baru produk balsem yang bernaung di bawah merek Tolak Angin. (BB/as/Luki)