Lebih dari itu, dengan terbentuknya budaya perusahaan yang bagus, dapat dipastikan perusahaan tersebut akan bisa memetik profit yang tidak sedikit.
Dasar pemikiran ini menjadi isu utama yang mengemuka dalam CEO PowerLunch yang digelar oleh BARACoaching Surabaya (ActionCOACH East Java dan Bali) pada pekan ini di Shangrila Hotel Surabaya.
Kata Humphrey Rusli, pembicara CEO PowerLunch, pemilik bisnis sudah sepatutnya tahu tentang cue (stimulan) pembentukan budaya, termasuk proses dan cara penerapannya.
Sebab, dengan pemahaman seperti itulah, budaya perusahaan yang kuat sekaligus profitable dapat terbentuk.
Ditambahkan, ada lima kemungkinan terbentuknya cue, antara lain, lokasi (where are you), waktu (time), emotional state, lingkungan (other people/who’s around), dan immediate preceding action (tindakan atau kegiatan pemicu sebuah kebiasaan).
Di sisi lain, pemilik bisnis juga mesti sadar akan pentingnya pemberian reward dalam upaya membentuk budaya perusahaan yang kokoh.
Pemberiannya sendiri bisa berupa penghargaan dalam bentuk ‘fisik’ maupun dalam bentuk kepuasan bagi para pelakunya.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, dengan mengusung tema yang sama, BARACoaching Surabaya juga melaksanakan CEO PowerLunch di Jakarta.
BARACoaching Surabaya tercatat mengemas CEO PowerLunch sebagai sebuah forum atau komunitas bisnis tempat bertemunya para CEO atau pemilik bisnis.
Dan kiprah BARACoaching Surabaya sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan dan konsultasi bisnis dimulai sejak medio Juli 2007. (BB/as/Luki)