(Berita-Bisnis) – Pertumbuhan kredit sebesar 17,25 persen -atau setara dengan Rp 42,1 triliun- hingga akhir September lalu, tampaknya menjadi salah satu pemicu keberhasilan PT Bank Bukopin Tbk. (Bank Bukopin) saat membukukan laba bersih senilai Rp 617,2 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun ini.
Bahkan, kredit segmen usaha kecil, mikro, dan menengah (UKMK) non-Bulog meningkat sampai Rp 15,04 triliun alias bertumbuh sebesar 35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2011.
Menurut Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin, pihaknya bakal terus meningkatkan prosentase kredit UKMK dan mikro sebagai wujud komitmen pemberdayaan UKMK di masa mendatang.
Lebih dari itu, Bank Bukopin pun melihat segmen kredit tersebut memiliki margin keuntungan yang lebih baik. Per kuartal ketiga tahun 2012, komposisi kredit UKMK non-Bulog tercatat 74 persen terhadap total kredit UKMK ketimbang periode yang sama tahun 2011 (62,07 persen).
Kredit UKMK sendiri masih mendominasi dengan kontribusi sebanyak 46,40 persen (setara Rp 19,53 triliun) dari total penyaluran kredit Bank Bukopin.
Bersamaan dengan itu, dana pihak ketiga juga bertumbuh sebesar 15,70 persen hingga mencapai Rp 50,4 triliun yang bersumber dari deposito (Rp 30,6 triliun), tabungan (Rp 11,5 triliun), dan giro senilai Rp 8,3 triliun.
Di sisi pendapatan non bunga, Bank Bukopin mengklaim segmen kartu kredit menjadi kontributor utama dengan andil sebanyak Rp 179,34 miliar atau sebesar 37,17 persen dari total keseluruhan pendapatan fee based income.
Tahun ini, Bank Bukopin yang fokus kepada pengembangan segmen usaha kecil, mikro, menengah, dan koperasi, tercatat berhasil meraih penghargaan, antara lain, Infobank Platinum Awards 2011 (Financial Performance Excellence Bank 2002-2011) serta Indonesia Banking Award Best Performance Banking 2012 (National Private Bank Category Asset > 50 T) dari Majalah Tempo dan Perbanas.
Bank Bukopin juga diketahui sebagai bank yang pertama memperoleh sertifikasi ISO 20000-1:2011 of Quality Management System. (BB/as/Luki)