BISNIS PEMAKAMAN MAKIN DIMINATI

Taman Kenangan Lestari yang pertama mendirikan columbarium. (Foto: Ist)

(BeritaBisnis) – Medio Agustus 2011, dalam satu kesempatan, James T. Riady, CEO Lippo Group angkat bicara: Lippo berencana membangun taman pemakaman mewah baru di Surabaya dan Medan.

Apa pasal? Karena di dua tempat itu, begitu kata James Riady, permintaan terhadap tempat pemakaman yang nyaman dan memadai mulai meningkat. Alasan lainnya, rencana itu erat kaitannya dengan pengembangan bisnis taman pemakaman mewah yang sudah digeluti Lippo sebelumnya.

Betul. Tanpa bermaksud melebih-lebihkan, saat Lippo meluncurkan San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes pada tahun 2007 di Karawang Barat, sontak banyak pihak terkesima dan mulai sadar bahwa pemakaman sejatinya adalah sebuah peluang bisnis yang juga menggairahkan. Tidak sedikit fulus yang bisa diraup dari usaha ini.

Apalagi jika tanah yang menjadi lahan pemakaman sudah dikuasai bertahun-tahun sebelumnya. Pastilah margin keuntungannya melambung tinggi jauh melebihi dari yang dibayangkan semula. Bagaimana tidak. Ketika proses pembebasan lahan dilakukan, kuat dugaan, harganya sangat murah. Nah, saat dijual, sudah pasti dikemas dalam paket yang “telah disesuaikan”.

Terlepas dari persoalan itu, Lippo sejatinya bukanlah pionir dalam bisnis ini.

Pada Juli 2003, PT Alam Hijau Lestari mengubah lahan tak produktif seluas 35 hektar di kawasan Karawang Barat menjadi taman pemakaman elit. Persisnya dekat dengan Kawasan Industri KIIC, Telukjambe, Karawang Barat. Lahan dengan daya tampung mencapai 10 ribu unit makam itu kemudian diberi nama Lestari Memorial Park atau Taman Kenangan Lestari.

Tak lama berselang, Alam Hijau Lestari menggandeng NV Multi Corporation Berhad dari Malaysia. Mereka berdua sepakat untuk mengembangkan Taman Kenangan Lestari menjadi taman pemakaman yang diminati masyarakat luas.

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan konsep dan sistem yang selama ini telah diimplementasikan di berbagai taman pemakaman yang dikelola oleh Multi Corporation Berhad.

Asal tahu saja, Multi Corporation Berhad punya track record lebih dari 20 tahun mengurusi bisnis pemakaman, mulai dari Malaysia, Singapura, Vietnam hingga ke Cina dan dikenal sebagai pengelola taman pemakaman terbesar di dunia.

Konsep yang kemudian diterapkan adalah one stop service. Selain menghadirkan pemakaman (Burial), Alam Hijau Lestari juga menyediakan jasa kremasi (Krematorium) dan Columbarium (tempat penitipan abu jenazah) di Taman Kenangan Lestari.

Untuk urusan marketing, Alam Hijau Lestari mengembangkan tiga channel, yaitu agency, direct selling serta kerja sama dengan rumah duka. Ketiga lengan pemasaran itu dibekali dua cara penjualan: At Need dan Pre Need.

Sistem At Need -sering secara populer disebut dengan on the spot– mengarah kepada kondisi dimana keluarga orang yang sudah wafat sedang mencari tempat pemakaman untuk memakamkan jenazah dalam waktu segera.

Sistem Pre Need adalah seseorang yang ingin membeli tanah makam (kavling) jika ia atau keluarganya meninggal suatu hari.

Dengan jurus marketing seperti itu, dalam rentang 8 tahun sejak pertama kali dibuka, Alam Hijau Lestari yang menggenggam Sertifikat ISO 9001:2000 (Penerapan Sistem Manajemen Mutu) sudah bisa menjual 60 persen lebih dari 11 zona tanah pemakaman yang dikembangkan.

Adapun kavling yang terjual mencakup berbagai ukuran dengan paket-paket seperti Single Lot, Double Lot, Double Special Lot, dan Twin Double Lot. Termasuk paket Family Lot, Super Family Lot, dan Royal Family Lot. San  Diego Hills, memorial park yang paling indah di Indonesia. (Foto: Ist)

Dari 60 persen lebih penjualan tersebut, kebanyakan berhasil ditawarkan melalui sistem Pre Need. Dan, hingga kini, sudah lebih dari 800 jenazah yang telah dimakamkan di Taman Kenangan Lestari.

Alam Hijau Lestari mengklaim bahwa Taman Kenangan Lestari-lah yang terhitung sebagai pionir memorial park di Indonesia yang mendirikan columbarium dengan konsep modern yang ditawarkan kepada pemeluk agama Kristen dan Buddha.

Menjelang akhir tahun 2003, tak seberapa jauh dari lokasi Taman Kenangan Lestari, PT Permata Bumi Kencana mulai membangun taman pemakaman sejenis. Namanya, Taman Memorial Graha Sentosa dengan luas 200 hektar. Adapun lokasinya berada di Kampung Kaligandu, Teluk Jambe, Karawang.

Sama seperti Taman Kenangan Lestari, Permata Bumi Kencana yang merupakan anak usaha Grup Artha Graha di bidang properti, menghadirkan beragam paket, seperti Single dan Double Budha, Single Islam, Single Kristen, Double Special, Family Lot, Grand Family hingga Royal Family.

Dan, untuk memenuhi standar internasional yang diinginkan oleh konsumen, Taman Memorial Graha Sentosa pun secara resmi bernaung di bawah payung International Cemetery, Cremation And Funeral Association (ICCFA) plus didukung Guru Besar Ahli Feng Shui Grand Master Yap Cheng Hai.

Oh ya. Untuk urusan yang satu ini, Taman Kenangan Lestari juga menawarkan perhitungan hong shui bagi para konsumennya. Jadi, sama-sama ingin memberikan pelayanan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Sedangkan strategi marketing yang dilakukan beda tipis dengan Alam Hijau Lestari. Cuma, ada lebihnya. Permata Bumi Kencana bekerjasama dengan Bank Artha Graha menawarkan kredit hingga tiga tahun untuk pembelian kavling di Taman Memorial Graha Sentosa.

Empat tahun kemudian, barulah San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes muncul ke permukaan.

Seperti yang telah ditulis di atas, sontak bisnis pemakaman mewah tampak “meriah”. Selain gencar berpromosi lewat jalur above the line dan below the line, pada awal kehadirannya, San Diego Hills tak lupa mengusung nama besar Lippo untuk melakukan penetrasi pasar.

Jumlah lahan yang ditawarkan pun terbilang wah untuk ukuran taman pemakaman, yaitu 500 hektar dengan nilai investasi Rp 10 triliun. Itu baru tahap pertama. Jika sudah memenuhi kuota yang direncanakan, besar kemungkinan luas lahan bakal bertambah.

San Diego Hills kerap disebut mendapat inspirasi dari Forest Lawn yang berlokasi di Amerika Serikat. Namun, setelah dimodifikasi dengan kultur Indonesia, San Diego Hills menyediakan family center dan multi function room yang disewakan. Ada juga kapel, restoran masakan Italia dan kolam renang.

Uniknya lagi, berbeda dengan memorial park yang berada di kawasan Karawang, San Diego Hills dilengkapi dengan Lake Angels, danau buatan seluas 8 hektar yang memungkinkan siapa pun bisa naik boat untuk menyusuri danau itu.

Karena memang didesain sedemikian rupa dan membuka peluang untuk tujuan wisata, jangan heran bila San Diego Hills bisa digunakan untuk tempat pernikahan atau lokasi syuting videoklip seperti yang pernah dilakukan oleh Wong Pitoe Band. Pendek kata, banyak pihak yang sudah mengakui bahwa San Diego Hills adalah memorial park yang paling indah di Indonesia, sampai saat ini.

Bagaimana dengan penjualannya?

Berbekal konsep At Need dan Pre Need serta didukung penuh ribuan member sales force-nya (Lippo Land Club) maupun sales channel lainnya, aliran uang yang kemudian masuk ke kantong Lippo tampak begitu deras.

Faktanya, dalam tempo relatif cepat, lebih dari 15 ribu unit habis diserap pasar. Padahal, harga yang ditawarkan tidak murah. Misal, ketika itu, single burial yang merupakan unit termurah dijual seharga Rp 4 jutaan. Sedangkan yang termahal (biasanya di puncak bukit) dibanderol hingga Rp 30 juta per meter persegi. Tapi itulah, dengan konsep barunya, San Diego Hills melaju kencang.

Analisa banyak pihak mengatakan salah satu faktor yang memicu tingginya daya serap pasar terhadap San Diego Hills adalah karena produk yang dilepas ke masyarakat dikemas sedemikian rupa. Bahkan tidak sedikit konsumen yang mengakui bahwa dirinya tidak pernah bermimpi sekali pun bakal “melihat” taman pemakaman seperti San Diego Hills.

Merujuk pada kondisi semacam itu, wajar bila kemudian James Riady berencana menghadirkan taman pemakaman serupa di Surabaya dan Medan. Dua kota besar di Indonesia itu adalah potential market yang perlu segera digarap. Dan, masih menurut James Riady, Lippo akan mengembangkan lahan pemakaman seluas 300 hektar di Surabaya.

Mount Carmel, taman pemakaman modern pertama dan terbesar di  Jateng. (Foto: Ist)Perlu diketahui, di San Diego Hills ada juga kavling khusus yang diberi label Heroes Plaza. Kluster khusus ini disediakan bagi siapa pun yang dinilai pernah mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia. Salah satu penghuninya adalah legenda sepakbola Indonesia Ronny Pattinasarani.

Terakhir, dari total land bank seluas 500 hektar, hampir 50 hektar lahan San Diego Hills sudah terjual. Lalu, hingga medio Maret 2011, sudah 1.700 orang dimakamkan di San Diego Hills.

Di Semarang, nyaris luput dari perhatian, beroperasi Mount Carmel yang merupakan taman pemakaman modern pertama dan terbesar di Jawa Tengah. Mount Carmel seluas 100 hektar dikembangkan oleh PT Pagoda Karya Abadi. Sementara itu, PT Ungaran Sumber Berkat Jaya mengembangkan Heaven Hill Memorial Park seluas 10 hektar di Kawengen, Ungaran Timur.

Sedangkan di Pasuruan, tersebutlah Nirwana Memorial Park yang diperkirakan mencapai 60 hektar. Nirwana Memorial Park baru diresmikan sekitar Juli 2011. Dari berbagai sumber media diinformasikan bahwa penghuni pertama Nirwana Memorial Park adalah salah satu pendiri perusahaan PT HM Sampoerna Tbk., yaitu Boedi Sampoerna atau Liem Seng Thee.

Taman Makam Quilling sendiri yang berlokasi di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, telah lama diketahui sebagai pionir pemakaman elit etnis Tionghoa.

Taman makam yang satu ini bermula pada tahun 1990 saat Suwito Muliadi mendirikan Yayasan Naga Sakti. Sebelas tahun kemudian, Suwito mengembangkan Taman Makam Quilling. Sebelumnya, dalam rentang waktu itu, melalui Yayasan Naga Sakti, Suwito membangun Rumah Duka Atmajaya (1996), mengoperasikan Krematorium Nirwana (2000) dan juga mengembangkan Rumah Duka Dharmais (2000). Rumah Duka Gatot Subroto menyusul dibangun pada tahun 2002.

Ke depan, besar kemungkinan akan ada pemain-pemain baru yang berminat untuk berkecimpung di bisnis ini. Fulusnya sungguh menggoda. Siapa yang tahu?

Bagikan :
Iklan Bawah

Baca Juga

MAGNA INDONESIA TARGETKAN JUAL 1 JUTA BOTOL LUPROMAX-EA
BERITA

MAGNA INDONESIA TARGETKAN JUAL 1 JUTA BOTOL LUPROMAX-EA

(Berita-Bisnis) - Guna memberikan beragam pilihan kepada konsumen, PT Magna Indonesia secara resmi meluncurkan Lupromax-EA yang didukung teknologi Heat Activated...
RAMAIKAN PASAR, UNI-CHARM INDONESIA RILIS VARIAN BARU
BERITA

RAMAIKAN PASAR, UNI-CHARM INDONESIA RILIS VARIAN BARU

(Berita-Bisnis) - Dengan mengusung inovasi baru yang diklaim mampu menjaga kulit area kewanitaan tetap kering dan nyaman, bahkan pada saat...
TAHUN DEPAN, SAHID KELOLA THE ALLURE VILLAS PANGANDARAN
BERITA

TAHUN DEPAN, SAHID KELOLA THE ALLURE VILLAS PANGANDARAN

(Berita-Bisnis) - Seperti halnya pelaku usaha hospitality lainnya yang getol berekspansi, Sahid Hotels & Resorts (PT Sahid International Hotel Management...
METROPOLITAN DIPERCAYA KELOLA PURI DHARMAWANGSA VILLAS BALI
BERITA

METROPOLITAN DIPERCAYA KELOLA PURI DHARMAWANGSA VILLAS BALI

(Berita-Bisnis) - Jejak bisnis PT Metropolitan Golden Management di Pulau Dewata tampaknya bakal semakin kokoh dengan kepercayaan baru yang diterima...
SAMPAI 2017, WHITBREAD Plc KELOLA 12 PREMIER INN DI INDONESIA
BERITA

SAMPAI 2017, WHITBREAD Plc KELOLA 12 PREMIER INN DI INDONESIA

(Berita-Bisnis) - Tanpa perlu perdebatan panjang, semua pihak kiranya pastilah mafhum, bila peningkatan jumlah kelas menengah yang disertai hadirnya layanan...
INTERBAT KENALKAN SPARTAN MOUTH SPRAY
BERITA

INTERBAT KENALKAN SPARTAN MOUTH SPRAY

(Berita-Bisnis) - Disebut mengandung bahan alami Cistus dan Alskinova yang bisa menghalangi virus masuk ke dalam sel dan mencegah virus...

Berita-Bisnis.com hadir untuk menyemarakkan dinamika dunia bisnis Indonesia.

Dinamika Dunia Bisnis Indonesia