Program kemitraan perdana itu sendiri direalisasikan dalam bentuk pemberian beasiswa serta pelatihan.
Menurut Rudy Karimun, Managing Director Robert Bosch, pihaknya memberikan 30 beasiswa penuh senilai Rp 30 juta per tahun kepada masing-masing mahasiswa dari berbagai jurusan teknik dan bisnis.
Ditambahkan, agar dapat menjadi peserta penerima beasiswa maka mahasiswa yang bersangkutan harus memenuhi syarat, seperti nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,3 bagi mahasiswa atau mahasiswi fakultas ekonomi dan psikologi, serta IPK 3 bagi mahasiswa atau mahasiswi fakultas teknik.
Selain itu, Robert Bosch juga menyediakan pelatihan teoritis dan praktik mengenai pengetahuan terbaru dalam bidang otomotif, hidrolik, dan teknologi security automation.
Bendera bisnis Robert Bosch berkibar pertama kali di Indonesia pada medio Juni lima tahun silam. Robert Bosch yang berkecimpung di bidang perlengkapan otomotif dan teknologi industri, consumer goods serta teknologi bangunan tersebut, sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan penyedia teknologi dan jasa global Robert Bosch GmbH yang bermarkas di Jerman.
Sepanjang tahun ini, Robert Bosch menargetkan pertumbuhan penjualannya melonjak hingga 30 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. Sebelumnya, pada tahun fiskal 2011, Robert Bosch berhasil membukukan penjualan senilai US$ 93 Juta.
Untuk menopang pencapaian target penjualan di atas, Robert Bosch berencana melakukan ekspansi ke Pekanbaru, Semarang, dan Makassar. Kehadiran tiga kantor cabang baru itu otomatis bakal melengkapi cabang yang telah dibuka sebelumnya di Surabaya, Medan, dan Balikpapan.
Di Indonesia, Robert Bosch GmbH juga mengoperasikan PT Bosch Rexroth yang dibentuk oleh anak usahanya bernama Bosch Rexroth AG. Bosch Rexroth bergerak di lini bisnis teknologi penggerak dan otomasi. (BB/as/Christov)