Buktinya, dalam tempo satu hari, 131 unit rumah yang akan dibangun di kawasan hunian yang tak jauh dari Exit Tol BSD Lingkar Barat itu, habis diborong konsumen.
Alhasil, Surya Agung Realti pun memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pengembang dengan Penjualan Unit Rumah Terbanyak dalam Satu Hari.
Kata Andreas Audyanto, Promotion & Marketing Director Surya Agung Realti, Botanica Valley Serpong seluas 6 hektar dibangun dengan menerapkan konsep A New Botanical Living in Serpong.
Artinya, hunian tersebut diproyeksikan menjadi hunian idaman bagi konsumen yang mendambakan lingkungan asri yang berpadu dengan selera kehidupan kaum urban.
Patut diketahui, Surya Agung Realti berniat menghadirkan total 279 unit hunian di Botanica Valley Serpong.
Namun, pada tahap pertama, Surya Agung Realti lebih dulu merilis 131 unit rumah tipe 42–69 -yang terbagi ke dalam dua klaster, yakni Fresia (lokasi Hill Top) dan Ludisia (lokasi Riverside dan Lake View)- dengan banderol harga mulai dari Rp 410 juta hingga Rp 1 miliar per unit. Kelak, jika tak ada aral melintang, sisanya bakal dipasarkan dalam waktu dekat.
Asal tahu saja, dalam perencanaannya, sekitar 65 persen dari total lahan seluas 6 hektar akan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau.
Surya Agung Realti menjelaskan, Botanica Valley Serpong yang menelan dana investasi sebesar Rp 286 miliar itu, dikembangkan dalam dua tahapan pembangunan. Adapun untuk tahap perdana, pembangunan dimulai pada medio Agustus mendatang dan serah terima kunci akan dilakukan mulai awal 2017.
Berita-Bisnis mencatat, Surya Agung Realti merupakan bagian dari MAS Group yang sejak delapan tahun silam telah menggarap beragam proyek hunian di Tangerang. Salah satunya adalah Bali Resort Serpong seluas 4,7 hektar yang dilansir awal tahun lalu.
Sebelumnya, masih di wilayah yang sama, MAS Group juga sudah menghadirkan kawasan hunian Citra Pasundan, Global Mansion, Sutera Mansion, Puri Asih, Puri Karawaci, Grand Puri Asih, Puri Pansundan I & II, Grand Sutera, Sutera Mansion, dan Global Living plus Bukit Sutera Depok yang dikembangkan tahun 2012. (BB/as/Luki)