
Buktinya, per 31 Desember 2012, aset yang dimiliki BPR Syariah Cipaganti sudah berada di kisaran angka Rp 300 miliar. Padahal total aset sewaktu diambilalih dulu cuma Rp 1 miliar dengan dukungan satu kantor.
Menurut Agus Trijadie, Direktur Utama BPR Syariah Cipaganti, pihaknya kini telah berhasil menghadirkan 13 kantor cabang sampai akhir tahun lalu.
Dan, sepanjang tahun ini, BPR Syariah Cipaganti berniat menambah 12 kantor cabang baru sehingga total kantor yang bakal dikelola tercatat sebanyak 25 kantor cabang yang tersebar di seluruh Jawa Barat dan sekitarnya.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, salah satu faktor akselerasi bisnis BPR Syariah Cipaganti di atas, terutama disebabkan karena BPR Syariah Cipaganti fokus ke segmen mikro finance. Satu kondisi yang tampaknya tak akan berubah di masa mendatang.
Itu pula sebabnya, sampai dua tahun ke depan, BPR Syariah Cipaganti juga berencana memaksimalkan jaringan pelayanan dan pemasarannya melalui pengoperasian 50 sampai 60 kantor cabang di area pemasaran Jawa Barat dan sekitarnya.
Bersamaan dengan itu, BPR Syariah Cipaganti pun berambisi meningkatkan jumlah asetnya menjadi Rp 500 miliar sampai akhir Desember mendatang.
BPR Syariah Cipaganti merupakan lini bisnis Cipaganti Group yang berkecimpung di bisnis perbankan. Cipaganti Group juga tercatat menggarap bisnis penyewaan bus wisata, taksi, shuttle services, sewa mobil, tour packages, air ticketing, properti, heavy equipment, pertambangan, dan perbankan. (BB/as/Luki)