Buktinya, pameran perumahan yang berlangsung sejak tanggal 2 Februari hingga 10 Februari 2013 tersebut berhasil membukukan transaksi lebih dari Rp 1 triliun atau melampaui target.
Menurut Maryono, Direktur Utama Bank Tabungan Negara, sebagian besar dari 200 ribu pengunjung pameran meminati rumah dengan harga mulai dari Rp 250 juta hingga Rp 600 juta yang berlokasi di Serpong, Pamulang, Bekasi, dan Depok.
Ditambahkan, BTN Property Expo 2013 diikuti 200 pengembang dengan tawaran 440 proyek.
Sampai kuartal III 2012, Bank Tabungan Negara berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun atau naik 45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian tersebut tak lepas dari pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 19,5 persen menjadi Rp 6,73 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,63 triliun.
Adapun pendapatan bunga bersihnya tercatat sebanyak Rp 3,53 triliun pada akhir September 2012 yang bersumber dari pertumbuhan penyaluran kredit Bank Tabungan Negara yang mencapai 29 persen menjadi Rp 76,57 triliun.
Dibandingkan dengan posisi akhir September 2011 yang senilai Rp 59,31 triliun, angka tersebut melonjak cukup tinggi.
Pada periode September 2012, Bank Tabungan Negara sudah membukukan aset sebesar Rp 98,76 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 31,24 persen dari Rp 52,83 triliun (September 2011) menjadi Rp 69,331 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang tahun lalu, Bank Tabungan Negara memperkirakan laba unaudited-nya telah mencapai Rp 1,3 triliun, tumbuh 18,18 persen year-on-year, ditopang oleh pendapatan bunga dan peningkatan efisiensi. (BB/as/Christov)