Dan, ketika itu, manajemen perhotelan yang melansir beberapa merek hotel, seperti Hotel NEO, Aston, HARPER, The Alana, dan favehotel, ini berniat mengoperasikan 12 hotel baru, yang terdiri dari dua Hotel NEO, tiga Aston, satu HARPER, satu The Alana, plus lima hotel bintang dua yang mengibarkan label favehotel.
Lantas, dalam perjalanannya, khususnya mulai dari medio Juli 2017 hingga tutup tahun lalu, Archipelago Internasional pun telah meluncurkan tiga favehotel.
Persisnya, favehotel Bandara – Tangerang (164 kamar), favehotel Tuban, Jawa Timur (105 kamar), dan favehotel Madiun (60 kamar) milik PT Bumi Pengembangan Perkasa yang beroperasi sejak Januari 2018.
Adapun yang terbaru, pada pekan ini, Archipelago Internasional resmi membuka favehotel Tasikmalaya yang berada di bilangan Jalan RE Martadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kata Director of Operation dari Archipelago International, Winston Hanes, hotel setinggi delapan lantai yang mengusung konsep select-service ini menawarkan 120 kamar.
Dijelaskan pula, seluruh kamar tersebut mencakup 76 kamar superior, 36 kamar deluxe, 4 kamar family, serta 4 kamar suites.
Di sisi lain, favehotel Tasikmalaya juga disebut sudah dilengkapi dengan enam ruang pertemuan dan satu ballroom yang dapat menampung sampai 900 orang.
Berita-Bisnis mencatat, seiring kehadiran favehotel Tasikmalaya, Archipelago International otomatis mengelola tujuh favehotel di wilayah pemasaran Jawa Barat.
Sementara enam favehotel lainnya adalah favehotel Braga Bandung (150 kamar), favehotel Premier Cihampelas Bandung (148 kamar), favehotel Hyper Square Bandung (161 kamar), favehotel Subang (108 kamar), favehotel Padjajaran Bogor (109 kamar), dan favehotel Cimanuk Garut (76 kamar).
Alhasil, hingga saat ini, Archipelago International menawarkan 872 kamar via label favehotel di area komersil Jawa Barat.
Di laman resminya sendiri, Archipelago International juga mengutarakan niatnya untuk mengoperasikan favehotel Karawang di masa mendatang. (BB/as/Christov)