
Kota baru yang dirancang sesuai dengan standar internasional tersebut tak seberapa jauh dari kawasan Medan Timur, lokasi Bandara Kuala Namu yang akan dioperasikan.
Menurut Harun Hajadi, Direktur Utama CitraLand Bagya City, pihaknya bakal menghadirkan beragam fasilitas perkotaan yang integratif di CitraLand Bagya City.
Ditambahkan, CitraLand Bagya City seluas 211 hektar akan dikembangkan dalam empat tahapan pembangunan dan direncanakan terdiri dari kawasan perdagangan dan perkantoran, kawasan hunian, pasar modern, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, rumah sakit, sekolah, universitas, water park serta kawasan hijau dan danau.
Untuk tahap pertama, berbekal dana sebesar Rp 1,2 triliun, CitraLand Bagya City terlebih dahulu menggarap lahan seluas 63,4 hektar. Di atas lahan tersebut, CitraLand Bagya City membangun 863 unit kavling dan hunian. Masih di lokasi yang sama, CitraLand Bagya City juga menghadirkan 730 unit rumah toko (ruko) dan 17 kavling komersial.
Bersamaan dengan itu, CitraLand Bagya City pun bakal mengembangkan superblock plus kawasan rekreasi keluarga yang mencakup water park (1,5 hektar), family club (1,4 hektar), dan danau serta kawasan hijau seluas 12 hektar.
Khusus untuk hunian, sejak November silam, CitraLand Bagya City sudah merilis tiga klaster berkapasitas 650 unit hunian dan 7 blok ruko. Dan, hingga kini, CitraLand Bagya City mengklaim seluruh produk tersebut telah habis terjual.
Pengembangan kota mandiri CitraLand Bagya City tercatat merupakan hasil kerja sama Ciputra Grup dengan Grup KPSN. Adapun di Sumatera Utara, Ciputra Grup sampai saat ini telah mengembangkan dua proyek properti, yakni CitraLand Bagya City dan CitraGarden Medan.
Sedangkan di Pulau Sumatera, Ciputra Grup sudah menghadirkan Citra Raya City Jambi, Citra Garden Lampung, Citra Grand City Palembang, Citraland Botanical City Pangkal Pinang, dan CitraLand Pekanbaru. (BB/as/Christov)