Dan, menara perkantoran itu sendiri terbagi ke dalam tiga zona, yakni Low Zone, Mid Zone serta High Zone.
Menurut Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Property, dari total area seluas 70 ribu meter persegi yang tersedia, sebanyak 30 persen lahan akan dilego lewat skema strata title. Selebihnya ditawarkan dengan sistem sewa.
Ditambahkan, area yang dijual adalah Low Zone yang mencakup lantai 16 hingga lantai 27 (11 structural floors).
Ciputra Property menyatakan bahwa lahan Office Tower 2 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 45 juta sampai Rp 51 juta per meter persegi dengan jangka waktu pembayaran selama empat tahun.
Di sisi lain, Ciputra Property juga menginformasikan, down payment sebesar 30 persen dapat dilunasi sebanyak 10 kali. Sedangkan sisanya (70 persen) bisa dilunasi sebanyak 45 kali.
Untuk membangun menara perkantoran tersebut, Ciputra Property diketahui mengucurkan dana sebanyak Rp 1,6 triliun.
Adapun jangka waktu pembangunan menara perkantoran yang terakhir di kawasan superblok Ciputra World 1 Jakarta itu diproyeksikan berlangsung selama lima tahun atau bakal rampung pada tahun 2018.
Berita-Bisnis mencatat, Ciputra Property mengembangkan superblok Ciputra World 1 Jakarta di atas lahan seluas 5,5 hektar yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain menghadirkan dua menara perkantoran (Office Tower 1 dan Office Tower 2), superblok itu pun diramaikan oleh sebuah pusat perbelanjaan seluas 130 ribu meter persegi, 170 unit Ascott Kuningan serviced apartement, 88 unit apartemen mewah Raffless Residences, 174 unit kamar Raffles Hotel, 136 unit apartemen myHome serta Ciputra Artpreneur Centre (art museum dan auditorium) berkapasitas 1.200 orang. (BB/as/Luki)