Maklumlah, dalam prediksi anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini, permintaan produksi beton pracetak diperkirakan bakal turut meningkat di masa mendatang.
Itu pula sebabnya, pada hari ini, Wika Beton resmi mengoperasikan pabrik pemecah batu material alam (crushing plant) yang baru di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat.
Asal tahu saja, crushing plant yang berdiri di atas lahan seluas 38,6 hektar serta menelan dana investasi hingga Rp 113,5 miliar ini, memiliki kapasitas produksi sebanyak 350 ton per jam.
Alhasil, dengan kapasitas sebesar itu, crushing plant Cigudeg Wika Beton diperkirakan mampu menyuplai kebutuhan bahan baku batu split -salah satu bahan utama beton pracetak- sampai 30 tahun ke depan.
Kata Wilfred Singkali, Direktur Utama Wika Beton, pengoperasian pabrik pemecah batu material alam tersebut diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku batu split di beberapa pabrik Wika Beton yang berada di Jabodetabek.
Ditambahkan pula, crushing plant Cigudeg merupakan pabrik pemecah batu material alam pertama yang dimiliki oleh Wika Beton.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Wika Beton sejatinya berencana mengoperasikan dua crushing plant selama tahun ini.
Untuk itu, jika tak ada halangan, Wika Beton bakal kembali mengoperasikan pabrik serupa di atas lahan seluas 67 hektar di Lampung Selatan, pada kuartal kedua 2015.
Dengan demikian, bila dua crushing plant tersebut sepenuhnya beroperasi, maka total kapasitas produksi batu split Wika Beton pun akan mencapai 700 ton per jam.
Di sisi lain, Wika Beton juga diketahui sedang menyiapkan rencana untuk menghadirkan crushing plant di Palu dan di Kalimantan.
Hingga akhir medio Desember 2015, Wika Beton berambisi menorehkan penjualan sebanyak Rp 4 triliun atau meningkat 27,7 persen dibandingkan target tahun lalu yang sebesar Rp 3,13 triliun. (BB/as/Christov)