Adapun variannya sendiri mencakup Upin-Ipin rasa apel, jeruk, anggur, dan strawberry.
Kata Azizi Abdul Aziz, Presiden Direktur Mega Pharmaniaga, pihaknya membanderol odol Upin-Ipin seharga Rp 11 ribu dan mengharapkan sekitar 3 persen dari total anak yang berusia 3 bulan sampai 12 tahun bakal menggunakan pasta gigi tersebut dalam tempo satu tahun sejak dilansir ke publik.
Ditambahkan, jika dikonversi ke besaran nominal, Mega Pharmaniaga yakin odol Upin-Ipin akan mampu menorehkan penjualan Rp35 miliar hingga satu tahun ke depan.
Mega Pharmaniaga juga menegaskan bahwa odol tadi 100 persen halal sekaligus tidak memiliki kandungan alkohol maupun hewani serta aman bila tertelan.
Lebih dari itu, Upin-Ipin pun sebelumnya telah sukses mendulang keuntungan yang tidak sedikit di pasar Singapura dan Malaysia.
Meski demikian, Mega Pharmaniaga tampaknya sadar bahwa perlu upaya keras untuk melakukan penetrasi di pentas bisnis pasta gigi di Indonesia, terlebih jika mengingat keinginan odol Upin-Ipin yang ingin populer di kalangan anak-anak.
Itu sebabnya, pada tahap pertama, Mega Pharmaniaga memilih untuk fokus lebih dulu pada kegiatan below the line yang bermuara kepada pembentukan brand awareness. Kegiatan itu, antara lain, terdiri dari program roadshow ke berbagai pusat perbelanjaan dan sekolah serta aktif menggelar in-store promo.
Berita-Bisnis mencatat, Mega Pharmaniaga adalah anak usaha Pharmaniaga Berhad yang dikenal sebagai salah satu perusahaan kesehatan terintegrasi yang berbasis di Malaysia.
Dan dalam operasionalnya, aktifitas bisnis Pharmaniaga Berhad meliputi produksi obat generik, logistik dan distribusi, penjualan dan pemasaran, penyediaan produk medis dan jasa layanan yang mencakup peralatan rumah sakit serta perdagangan dan grosir produk konsumer.
Seluruh aktifitas tersebut dilaksanakan oleh anak-anak usahanya, seperti Pharmaniaga Logistics Sdn Bhd, Pharmaniaga Biomedical Sdn Bhd, Pharmaniaga Marketing Sdn Bhd, Pharmaniaga Research Centre Sdn Bhd, Pharmaniaga Manufacturing Berhad, Pharmaniaga LifeScience Sdn Bhd, Idaman Pharma Manufacturing Sdn Bhd, PT Millennium Pharmacon International Tbk, dan Mega Pharmaniaga. (BB/as/Luki)