
Maklumlah, selama 7 hari melintasi wilayah NTT, NTB, Bali, Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan menyeberang ke Malaysia melalui Dumai, tim Challange4 menggunakan bahan bakar mesin diesel besutan PT Pertamina (Persero) tersebut.
Itu sebabnya, Pertamina berencana mengekspor Pertamina Dex ke Timor Leste dalam waktu dekat.
Menurut Hanung Budya, untuk menopang rencana ekspor itu, pihaknya kelak bakal meningkatkan produksi Pertamina Dex yang saat ini sudah diproduksi di kilang Balongan dan di kilang Dumai.
Ditambahkan, sampai akhir tahun lalu, total produksi Pertamina Dex masih berkisar di angka 10 ribu kilo liter. Adapun tahun ini diproyeksikan bakal meningkat dua kali lipat.
Pertamina Dex sendiri adalah bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 3 serta memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 ke atas.
Selain itu, Pertamina Dex juga berkualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm sehingga direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel Common Rail System) karena mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar dan terbilang lebih irit.
Hingga kini, Pertamina tercatat baru mengoperasikan SPBU Pertamina Dex sebanyak 160 gerai (tanpa kemasan) dan 500 gerai dengan kemasan di wilayah pemasaran Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan.
Ke depan, Pertamina berupaya menambah gerai sejenis menjadi 260 SPBU (tanpa kemasan) dan 1000 SPBU Pertamina Dex dengan kemasan. (BB/as/Luki)