Fasilitas baru yang dibangun dengan dana sebanyak Rp 300 miliar itu berdiri di atas lahan seluas 2 hektar dan berada di dalam kawasan pabrik Dexa Medica.
Menurut Raymond R. Tjandrawinata, Direktur Eksekutif Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences-Dexa Medica, fasilitas produksi tersebut telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 6/2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional.
Ditambahkan, sejak tahun 2007, Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences sudah melakukan riset secara intensif dengan memanfaatkan keberagaman hayati Indonesia.
Dan, pada tahun 2011, Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences sukses menelurkan novel bioactive fraction (bahan baku aktif obat herbal) yang dipasarkan oleh Dexa Medica.
Di sisi lain, Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences pun tercatat berhasil memproduksi sejumlah produk unggulan, seperti Inlacin (obat oral anti diabetes untuk pasien yang menderita diabetes tipe 2 alias tidak bergantung pada insulin) dan Redacid (berfungsi sebagai gastroprotector serta membantu meringankan gangguan pada lambung dengan cara mengurangi asam lambung).
Selebihnya, Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences menghasilkan produk Dismeno (membantu meredakan nyeri haid), Vitafem Free Me, dan Phlecarps.
Melalui Dexa Labolatories of Biomolecular Sciences -organisasi berbasis riset yang diarahkan bagi penemuan, pengembangan, dan pembuatan beragam produk farmasetikal, biofarmasetikal, dan nutrasetikal- Dexa Medica mengklaim sebagai perusahaan swasta nasional pertama yang memproduksi novel bioactive fraction.
Berita-Bisnis mencatat, di kategori obat resep, Dexa Medica sampai saat ini memiliki beberapa produk hasil pengembangan sendiri, antara lain, Redacid, Dismeno, Inlacin, Divens Plus (membantu memperbaiki daya tahan tubuh dan memelihara kesehatan) serta Disolf yang disebut membantu memperbaiki sirkulasi darah (blood vessels maintenance).
Selain itu, Dexa Medica juga merilis obat resep herbal terstandar yang dapat meningkatkan jumlah trombosit, yaitu PSIDII kapsul dan PSIDII sirup.
Hingga semester pertama tahun 2011, penjualan obat resep Dexa Medica diketahui mencapai kurang lebih Rp 875,85 miliar atau setara penguasaan pangsa pasar sebesar 6,6 persen. Pencapaian tersebut berbuah posisi kedua penguasa bisnis obat resep setelah PT Sanbe Farma yang berhasil membukukan nilai penjualan sebanyak Rp 910,84 miliar. (BB/as/Luki)