Gudang dengan investasi lebih dari Rp 25 miliar tersebut diproyeksikan menjadi pusat logistik TIKI JNE.
Menurut Johari Zen, Managing Director TIKI JNE, saat ini, gudang itu sedang dalam proses pembangunan serta dikelola langsung oleh anak usaha PT JNE Logistik.
Ditambahkan, pusat logistik anyar tersebut bakal mampu menopang pengoperasian 40 gudang yang dimiliki TIKI JNE yang sekarang ini telah dibuka di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Palembang.
Dua tahun silam, TIKI JNE mengklaim telah berhasil menghimpun pendapatan sebesar Rp 500 miliar. Adapun sepanjang tahun lalu, TIKI JNE berupaya meraih pendapatan hingga sebanyak Rp 1 triliun.
Di sisi lain, semaraknya bisnis toko online belakangan ini diakui memberikan dampak positif terhadap aktifitas jasa kurir ekspress yang ditawarkan TIKI JNE. Bila semula andil jasa kurir ekspress hanya sebesar 10 sampai 20 persen, maka kini kontribusinya telah membesar hampir 50 persen.
Bersamaan dengan itu, sumbangan pos pendapatan jasa kurir ekspress terhadap total pendapatan TIKI JNE pun turut meningkat hingga mencapai 30 persen.
Hingga sekarang, TIKI JNE tercatat memiliki 350 jaringan di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. (BB/as/Christov)