Kantor cabang tersebut diproyeksikan hadir di berbagai lokasi strategis yang dinilai potensial.
Bersamaan dengan itu, sebagai implementasi dari diversifikasi portofolio bisnis baru, FIFAstra pun berencana merambah pembiayaan mobil non-mewah.
Di sisi lain, FIFAstra juga menyajikan kemudahan cara pembayaran cicilan bagi konsumen melalui pembayaran yang dapat dilakukan via diler kendaraan bermotor, jaringan supermarket tertentu hingga kantor pos.
Menurut Djap Tet Fa, Direktur Pemasaran FIFAstra, seluruh strategi tersebut diharapkan mampu menopang pencapaian target bisnis yang dicanangkan pada tahun ini.
Seperti diketahui, sampai akhir tahun nanti, FIFAstra berambisi menyalurkan dana pembiayaan senilai Rp 19 triliun yang dirancang untuk pembiayaan sepeda motor baru sebanyak 84 persen, pembiayaan sepeda motor bekas sebesar 10 persen dan sisanya untuk produk elektronik.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, hingga akhir medio Juni lalu, FIFAstra telah berhasil menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 10 triliun atau sudah mencapai 52 persen dari target tahun ini.
Dari jumlah Rp 10 triliun itu, sebanyak Rp 7,1 triliun tersalurkan ke pos pembiayaan sepeda motor baru. Sementara untuk pembiayaan sepeda motor bekas, FIFAstra mengucurkan dana senilai Rp 1,5 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan elektronik, pembiayaan yang dibukukan tercatat sekitar Rp 1,1 triliun.
Saat ini, FIFAstra didukung lebih dari 150 kantor cabang dan lebih dari 300 point of services yang tersebar di seluruh Indonesia. (BB/as/Luki)