Dan, lebih dari itu, produk Sony CCTV G6 ini bahkan diklaim sudah diperkuat dengan teknologi Exmor yang memungkinkan hadirnya sensor gambar dengan tingkat sensitivitas tinggi.
Menurut Timotius, Marketing Director Senjaya Solusi Sekurindo, selain bermanfaat bagi kalangan pebisnis, Sony CCTV G6 juga dapat digunakan oleh kalangan personal.
Ditambahkan, pihaknya membanderol Sony CCTV G6 dengan harga mulai dari Rp 3 juta untuk segmen personal maupun sektor ritel hingga residensial. Harga yang sama juga berlaku bagi pelaku bisnis di industri minyak dan gas, security system, office, dan apartemen.
Senjaya Solusi Sekurindo sendiri optimis penjualan Sony CCTV G6 bakal menyentuh angka US$ 3 juta hingga akhir tahun nanti.
Senjaya Solusi Sekurindo juga menginformasikan, sampai saat ini ranah bisnis kamera CCTV di Indonesia masih didominasi oleh kamera CCTV analog. Namun, akibat berkembangnya teknologi, pelan tapi pasti, kamera CCTV yang mengandalkan IP system/network camera pun mulai memperlihatkan pertumbuhan bisnis yang sangat signifikan.
Ambil contoh pada tahun ini. Data IMS Research menyebut bahwa nilai penjualan network camera diperkirakan bakal meningkat menjadi US$ 14,4 juta jika dibandingkan pada tahun lalu yang hanya US$ 10,5 juta. Adapun tiga tahun lagi, angka itu diproyeksikan bertengger di kisaran US$ 35,4 juta.
Bagi Senjaya Solusi Sekurindo, kondisi pasar semacam itu ditanggapi dengan antusias, terlebih lewat kehadiran Sony CCTV G6 yang sudah mengusung teknologi mutakhir.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, sampai akhir tahun lalu, mayoritas penjualan kamera CCTV Senjaya Solusi Sekurindo bersumber dari kategori analog. Di saat yang sama, kontribusi lini produk IP system/network camera baru sekitar 20 persen.
Senjaya Solusi Sekurindo yakin kamera Sony CCTV G6 akan mampu mendongkrak penetrasinya di pentas bisnis kamera CCTV di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 25 persen sampai akhir medio Desember mendatang. (BB/as/Luki)