
Maklumlah, selain karena luasnya cakupan wilayah, kebutuhan gerai apotik itu pun sejatinya tak lepas dari era BPJS.
Dengan demikian, terbuka peluang yang besar bagi Kimia Farma Apotek untuk menggarap potensi tersebut. Terlebih, hingga akhir tahun lalu, anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk ini baru mengoperasikan 900 gerai apotik yang mengusung label Apotik Kimia Farma, menyusul hadirnya 175 gerai anyar yang dibuka selama 2016.
Sementara, sampai akhir tahun nanti serta via Kimia Farma Apotek, Kimia Farma sendiri berambisi menambah lagi gerai Apotik Kimia Farma.
Kata Direktur Keuangan Kimia Farma, Farida Astuti, penambahan 100 gerai baru erat kaitannya dengan target pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun ini yang dipatok di atas 15 persen.
Ditambahkan pula, per akhir medio Desember 2016, penjualan yang bersumber dari gerai Apotik Kimia Farma berhasil memberikan kontribusi sebesar 40 persen terhadap total penjualan Kimia Farma yang sebanyak Rp 5,81 triliun.
Kimia Farma juga mengabarkan, selain di Pulau Jawa, wilayah pemasaran yang disasar untuk pengembangan jaringan gerai Apotik Kimia Farma adalah Indonesia bagian Timur.
Dan, asal tahu saja, khusus untuk ekspansi tersebut, Kimia Farma Apotek sudah memulainya lewat pengoperasian gerai anyar Kimia Farma di kawasan Jalan Mohammad Yamin, Beirafu, Atambua, pada medio Februari lalu.
Artinya, sampai akhir Februari 2017, Kimia Farma Apotek telah menghadirkan 14 gerai Apotik Kimia Farma di Nusa Tenggara Timur.
Adapun sebelumnya, pada medio November 2016, Kimia Farma Apotek resmi membuka gerai baru yang berada di bilangan Jalan Timor Raya, KM 9, Oesapa, yang merupakan gerai ke-9 Apotik Kimia Farma di area komersil Kota Kupang.
Dalam catatan Berita-Bisnis, ekspansi gerai Apotik Kimia Farma sepanjang 2017 yang dilakoni Kimia Farma Apotek dibekali dengan dana sekitar Rp 200 miliar. (BB/as/Christov)