Dan, asal tahu saja, kemasan anyar ini dipastikan bakal hadir di semua kaleng susu kental manis Frisian Flag yang terdiri dari berbagai rasa, seperti cokelat, full cream gold, hingga orisinil kental manis.
Kata Ramjeet Kirik, Marketing Manager Dairy Based Beverages Frisian Flag Indonesia, kaleng kemasan baru tadi persis seperti kaleng minuman ringan pada umumnya.
Dengan demikian, lanjutnya, konsumen cukup membuka katup kaleng jika ingin mengonsumsi produk susu kental manis Frisian Flag.
Di sisi lain, guna menyosialisasikan beragam manfaat yang bisa diperoleh dari susu kental manisnya plus untuk mengerek penjualan, Frisian Flag Indonesia pun tak lupa menghadirkan kafe dengan konsep pop-up di pusat perbelanjaan FX Sudirman, Jakarta.
Frisian Flag Indonesia mengatakan, kafe tersebut terbuka untuk umum dan bakal beroperasi hingga 11 Oktober mendatang.
Frisian Flag Indonesia juga mengabarkan, lewat mention di media sosial Frisian Flag, konsumen akan dapat menikmati makanan lezat yang dibuat dari bahan dasar susu kental manis Frisian Flag serta minum gratis di kafe yang dibuka dari pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam tersebut.
Berita-Bisnis mencatat, dengan dukungan dua pabriknya berkapasitas satu juta liter susu per tahun, yang berlokasi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, Frisian Flag Indonesia memasarkan susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis dengan merek Frisian Flag, Friso, serta Omela di pasar domestik.
Dan, khusus untuk susu pertumbuhan anak merek Friso, Frisian Flag Indonesia diketahui masih mengimpornya dari Belanda.
Patut juga diketahui, pada 2011, Frisian Flag Indonesia sukses mencetak penjualan sekitar Rp 7 triliun, yang sebagian besar bersumber dari penjualan produk susu kental manis. Selang satu tahun kemudian, angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi Rp 7,84 triliun.
Hingga akhir tahun lalu, Frisian Flag Indonesia diduga kuat telah menggenggam lebih dari separuh pangsa pasar susu kental manis di Indonesia.
Sementara itu, pangsa pasar untuk susu cair dan susu bubuknya diperkirakan masing-masing mencapai 10 persen. (BB/as/Luki)