Dan untuk itu, Filipina, Thailand serta Singapura dipastikan menjadi market yang bakal dibidik terlebih dahulu.
Kelak, bukan tak mungkin pula, dengan ditopang jurus strategi Wardour and Oxford, rencana itu diharapkan bisa terwujud juga hingga ke pasar Eropa.
Kata Subagio Hadiwiwidjo, pemilik Double Dipps, pihaknya yakin produk Double Dipps memiliki daya jual di pasar internasional.
Di sisi lain, Sinar Harapan Abadi pun sudah melengkapi dirinya dengan ISO 9001:2008 yang merupakan standarisasi internasional untuk manajemen sistem plus sertifikat halal MUI, dan SOP yang mudah untuk diaplikasikan.
Berita-Bisnis mencatat, Sinar Harapan Abadi yang berbasis di Business Park Kebon Jeruk, Jakarta Barat, beroperasi perdana pada tahun 2008.
Kini, dengan layanan donut dan coffee, bakery & pastry serta resto food, Sinar Harapan Abadi sudah mengoperasikan kurang lebih 130 gerai yang terletak di 25 kota di Indonesia.
Adapun pada minggu pertama medio Desember lalu, Sinar Harapan Abadi tercatat menghadirkan gerai baru Double Dipps di Semarang. Terletak di kawasan Jl. Diponegoro, Semarang, gerai tersebut mengusung konsep 3 in 1 (Open Kitchen Donut with Resto and Café).
Selain sukses merangkul Double Dipps, Wardour and Oxford sendiri sebelumnya berhasil memboyong berbagai merek seperti Sour Sally, Super Wash, Tinker Games untuk melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri.
Di luar itu, ada juga keripik pedas Maicih yang pada medio September 2013 lalu telah hadir di Singapura dengan nama dagang Spicy Granny. (BB/as/Christov)