Itu pula sebabnya, bukan hal aneh, jika para pelaku usaha di segmen ini tampak aktif mengeluarkan beragam jurus untuk keluar sebagai pemenang.
Ambil contoh, PT Duta Intidaya Tbk. Peritel produk kesehatan dan kecantikan yang menaungi gerai bertajuk Watsons ini terhitung aktif melaksanakan transformasi konsep gerai yang dinilai bisa mendongkrak penjualan, selama tahun lalu.
Selain berupaya menerapkan konsep shop-in-shop di gerai Watson, transformasi yang digelar Duta Intidaya juga tak lupa melengkapi gerai tersebut dengan health corner.
Hasilnya, sepanjang 2018, Intidaya berhasil menorehkan pendapatan bersih sebanyak Rp 547,32 miliar alias tumbuh sebesar 50,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun laba yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 5,20 miliar.
Lebih dari itu, Duta Intidaya sendiri berencana membuka lagi 30 gerai anyar Watsons di berbagai lokasi potensial, hingga akhir tahun nanti.
Kata Presiden Direktur Duta Intidaya, Lilis Mulyawati, pihaknya optimistis target itu bakal tercapai sampai akhir medio Desember 2019.
Satu kondisi yang tampaknya bukan sekedar wacana belaka. Buktinya, pada awal Mei 2019, Duta Intidaya telah melansir gerai baru Watsons di Senayan City, Jakarta Selatan, yang terbilang sebagai gerai ke-113 Watsons di Indonesia.
Bahkan, flagship store seluas 500 meter persegi tersebut diklaim mengusung konsep G8 alias lebih futuristik, yang merupakan elaborasi daring (online) dan luring (offline).
Sedangkan yang terbaru, Duta Intidaya resmi menambah jumlah gerai Watsons seiring pembukaan Watsons Gress Mall (Jawa Timur) dan Watsons Sunter Mall (Jakarta Utara). Tepatnya, pada akhir pekan lalu.
Berita-Bisnis mencatat, Duta Intidaya -berada dalam naungan Sinar Mas Group- berniat mengoperasikan total 150 gerai Watsons, hingga akhir tahun nanti. (BB/as/Luki)