Buktinya, dalam periode tersebut, Energi Mega Persada berhasil membukukan penjualan bersih sebesar US$ 434 juta. Pada saat yang sama, EBITDA dan laba bersih Energi Mega Persada tercatat masing-masing senilai US$ 152 juta dan US$ 14 juta.
Dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar US$ 6,9 juta, perolehan laba bersih hingga akhir September lalu meningkat 105 persen.
Menurut Didit H. Agripinanto, Direktur Energi Mega Persada, kinerja kinclong tersebut juga disebabkan karena meningkatnya produksi harian.
Ditambahkan, kepemilikan Energi Mega Persada sebesar 18,73 persen di blok ONWJ PSC telah memberikan tambahan produksi sebesar 12 ribu barel ekuivalen per hari.
Di sisi lain, produksi lapangan gas Terang Sirasun Batur di blok Kangean, Jawa Timur, juga memberikan kontribusi sebanyak 7.140 barel ekuivalen per hari.
Sampai kuartal III tahun lalu, blok Kangean sudah mampu memproduksi gas rata-rata sebesar 253,8 juta kaki kubik gas per hari. Energi Mega Persada menyatakan blok Kangean bisa berproduksi dengan kapasitas maksimum 300 juta kaki kubik gas per hari.
Sebelumnya, Energi Mega Persada telah mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan produksi minyak dan gasnya sebesar 50 persen hingga 75 persen sepanjang tahun ini. Jika hal itu terealisasi, maka produksi Energi Mega Persada bakal mencapai 60 ribu barel sampai 70 ribu barel setara minyak per hari (boepd). (BB/as/Christov)