Dan pabrik itu sendiri diproyeksikan bakal memproduksi susu kemasan merek Anlene, Anmum, dan Anchor Boneeto dengan kapasitas produksi mencapai 12 ribu ton per tahun.
Kata Pascal De Petrini, Managing Director of Fonterra Asia Pasific, Middle East and Africa, total kapasitas tadi setara 87 ribu kemasan susu Anlene, Anmum, dan Anchor Boneeto yang diproduksi setiap harinya.
Ditambahkan, pabrik Fonterra Cikarang merupakan pabrik pertama yang dioperasikan Fontera Brands Manufacturing Indonesia.
Di sisi lain, pabrik tersebut juga merupakan investasi terbesar di bidang pembangunan pabrik di kawasan Asia Tenggara selama satu dekade terakhir yang dilakukan oleh Fonterra Co-operative Group, induk usaha Fontera Brands Manufacturing Indonesia.
Fonterra Co-operative Group juga menegaskan bahwa pabriknya yang berlokasi di Cikarang adalah bentuk nyata komitmen pihaknya untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan susu di Indonesia yang diperkirakan tumbuh sebesar lima persen per tahun hingga 2020.
Seperti diketahui, jejak Fonterra Co-operative Group di pentas bisnis susu bubuk di Indonesia tertoreh lewat kehadiran Fontera Brands Manufacturing Indonesia dan PT Fonterra Brands Indonesia.
Yang disebut terakhir ini, dikenal luas selama ini sebagai unit usaha yang memasarkan susu Anlene (expert in bone nutrition), Anmum, dan susu Anchor Boneeto (proven nutrition) di pasar domestik.
Khusus untuk Anlene, Fonterra Brands Indonesia pernah mengklaim bahwa produk susu bubuk tersebut merupakan merek susu berkalsium tinggi yang terdepan di Indonesia.
Sementara Fonterra Co-operative Group diketahui sebagai koperasi susu multinasional yang dimiliki sekitar 13 ribu peternak Selandia Baru.
Sampai akhir tahun lalu, Fonterra Co-operative Group diperkirakan sudah menguasai sekitar 30 persen ekspor produk susu dunia dan otomatis menempatkannya sebagai perusahaan terbesar di Selandia Baru. (BB/as/Christov)