Minimal, dengan dukungan jurus itu, produk yang dilansir pun bisa survive, bahkan bukan tak mungkin berkembang pesat di kemudian hari.
Dalam hal ini, PT Mega Global Food Industry, bisa dijadikan contoh. Buktinya, produsen biskuit dan wafer merek Kokola yang berbasis di Gresik, Jawa Timur, ini baru saja menggandeng ustazah Mamah Dedeh sebagai duta merek (brand ambassador).
Persisnya, duta merek untuk produk anyar-nya yang bernama Kukis Kokola Halal.
Kata Ricard Cahadi, Managing Director Mega Global Food Industry, kehadiran duta merek itu diharapkan mampu mendorong pembentukan brand image di benak konsumen, khususnya berkaitan dengan proses pembuatan biskuit Kokola yang halal.
Ditambahkan, Kukis Kokola Halal sendiri merupakan varian baru keluaran Mega Global Food Industry yang berupaya menegaskan kehalalan sebagai identitas biskuit merek Kokola.
Patut diketahui, hingga akhir 2013, pabrik Mega Global Food Industry yang berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar dan terletak di kawasan Raya Tenaru Industri, Gresik, memiliki dua mesin yang mampu memproduksi 3,5 ton biskuit serta wafer dalam tempo satu jam.
Lantas, guna mengimbangi permintaan yang semakin tinggi di pasar domestik maupun ekspor, Mega Global Food Industry juga pernah disebut berniat menambah dua mesin baru sepanjang tahun lalu.
Berita-Bisnis mencatat, hingga kini, sekitar 60 persen produk biskuit Mega Global Food Industry diekspor ke berbagai negara, seperti Inggris, Belanda, Jerman, dan Australia.
Adapun sisanya ditawarkan di pasar domestik serta bersaing dengan beberapa produk sejenis, antara lain, Good Time (PT Arnott’s Indonesia), Monde (PT Monde Biscuit Indonesia) serta Roma yang dilansir oleh PT Mayora Indah Tbk.
Tahun 2013, nilai pasar biskuit di Indonesia diperkirakan telah berada di kisaran Rp 11,5 triliun dengan penjualan terbanyak disumbang oleh chocolate coated biscuits. (BB/as/Luki)