Buktinya, PT Nusantara Sejahtera Raya yang menaungi gerai bioskop Cinema 21, Cinema XXI, The Premier, dan IMAX, berhasil memperoleh suntikan dana sekitar Rp 3,5 triliun dari GIC Private Limited Singapura, pada tahun itu juga.
Belakangan, PT Graha Layar Prima Tbk yang mengelola gerai bioskop bertajuk Blitz Megaplex, menempuh langkah sejenis seiring masuknya CJ CGV Co. Ltd (Korea Selatan) sebagai pemegang saham mayoritas.
Adapun yang terbaru, PT Cinemaxx Global Pasifik -mengoperasikan gerai bioskop Cinemaxx- resmi menjalin kemitraan strategis dengan Cinepolis yang berbasis di Morelia, Meksiko.
Kata Executive Director Lippo Group dan Cinemaxx Global Pasifik, Brian Riady, kehadiran Cinepolis lewat saham minoritas dalam jumlah yang signifikan, diharapkan bisa membantu pencapaian visi besar pihaknya yang ingin membangun jaringan bioskop terbesar sekaligus paling dipilih penonton di Indonesia.
Dijelaskan pula, harapan tersebut sejatinya beranjak dari eksistensi Cinepolis yang memiliki reputasi yang tak tertandingi di industri hiburan maupun bioskop.
Cinemaxx Global Pasifik menginformasikan, dari sisi jumlah penonton bioskop, Cinepolis sampai saat ini dikenal luas sebagai operator bioskop terbesar kedua di dunia.
Di saat yang sama, Cinepolis juga sudah mengoperasikan 5,609 layar di 691 gerai bioskop di 17 negara. Plus, menghibur lebih dari 338 juta penonton bioskop setiap tahunnya.
Berita-Bisnis mencatat, kiprah Cinemaxx Global Pasifik -lini bisnis bioskop milik Lippo Group- dimulai melalui peluncuran Cinemaxx perdana di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, pada medio Agustus 2014.
Lantas, hingga saat ini, Cinemaxx Global Pasifik -menawarkan beragam konsep bioskop, seperti Cinemaxx Junior, Ultra XD, Cinemaxx Gold- telah membentangkan 226 layar di 45 lokasi di Indonesia. (BB/as/Luki)