
Kedua fasilitas baru tersebut otomatis menambah jumlah total Cargo Service Center yang dikelola Garuda Indonesia menjadi 27 unit, sampai saat ini.
Menurut Pujobroto, Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, sebagai drop and pick up point, Cargo Service Center itu bakal melayani pengiriman barang dari City to Door dan City to City.
Ditambahkan, Cargo Service Center juga berperan sebagai sarana promosi sekaligus pusat layanan kargo dan gerai penjualan. Di sisi lain, kehadiran Cargo Service Center juga memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengirim dan mengambil barang atau dokumen di Cargo Service Center terdekat, tanpa harus datang ke bandara.
Selain di Yogyakarta dan Tangerang, Garuda Indonesia tercatat mengoperasikan fasilitas serupa, antara lain, di Medan, Jambi, Tanjung Karang, Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Kupang, Jayapura, dan Timika.
Dari medio Januari hingga akhir Maret lalu, Garuda Indonesia sukses membukukan pendapatan operasi sebesar US$ 807,2 juta atau meningkat sebesar 12,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Peningkatan itu terutama didukung oleh jumlah penumpang yang tumbuh sebesar 20,7 persen ketimbang tiga bulan pertama tahun 2012. Total jumlah penumpang yang berhasil diangkut hingga akhir Maret 2013 mencapai 5,56 juta orang. Di saat yang sama, angkutan kargo Garuda Indonesia juga meningkat 24,2 persen menjadi 81,3 ribu ton.
Garuda Indonesia menegaskan bahwa selama kuartal pertama tahun ini, market share-nya telah mencapai 28,3 persen di pasar domestik. Bila dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada tahun 2012, angka tersebut meningkat kurang lebih 1 persen. (BB/as/Christov)