Buktinya, sejak diperkenalkan pada medio Desember lalu hingga saat ini, 67 persen dari total 203 unit salah satu menara apartemen Gayanti City (Tower A) habis terjual dengan kisaran harga Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar per unit.
Kata Andri Susanto, Marketing Manager PT Buana Pacifik Internasional (pengembang Gayanti City), dengan bercermin dari kondisi tersebut, pihaknya optimistis penawaran unit menara apartemen kedua (Tower B) bakal kembali memperoleh respon yang kurang lebih sama.
Seperti diketahui, Buana Pacifik Internasional mengembangkan Gayanti City senilai Rp 2,8 triliun di atas lahan seluas 1,5 hektar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta.
Kelak, Gayanti City akan mencakup tiga menara, yakni dua menara apartemen dan satu menara perkantoran yang semuanya ditawarkan lewat skema strata title.
Dan lebih dari itu, Buana Pacifik Internasional telah berancang-ancang untuk membangun tiga menara tadi secara bersamaan yang diperkirakan selesai pada medio Desember 2016.
Untuk itu, pada akhir pekan lalu, Buana Pacifik Internasional resmi menggelar pemancangan tiang perdana (groundbreaking) proyek kawasan terpadu Gayanti City.
Berita-Bisnis mencatat, Buana Pacifik Internasional sebelumnya menyatakan bahwa harga jual untuk menara perkantoran setinggi 33 lantai tersebut dibanderol pada angka Rp 40 juta per meter persegi.
Sedangkan untuk penggunaan lahannya, disebutkan bahwa sekitar 80 persen lahan bakal dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Sisanya digunakan sebagai lahan tapak bangunan. (BB/as/Christov)