Buktinya, BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan berbasis gadai, penyediaan kredit mikro serta bisnis emas ini, berniat menggelar beragam program yang diharapkan dapat mengerek pendapatannya hingga akhir tahun nanti.
Salah satunya adalah rencana untuk melansir Tabungan Emas dalam waktu dekat. Asal tahu saja, program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencicil emas dengan nominal mulai dari Rp 5 ribu.
Di sisi lain, Pegadaian juga berniat menambah frekuensi penyelenggaraan Program Kemilau Emas, dari semula hanya dua kali dalam satu tahun menjadi sebanyak empat kali dalam kurun waktu setahun.
Adapun program lainnya yang bakal digenjot adalah peningkatan fasilitas multi pembayaran yang selama ini telah disediakan, yaitu layanan untuk pembayaran listrik, air, dan telepon.
Kata Suhwono, Direktur Utama Pegadaian, pelaksanaan berbagai program tadi diharapkan bisa menopang pencapaian pendapatan usaha tahun ini yang diperkirakan berada di kisaran Rp 8,3 triliun.
Atau dengan kata lain, tumbuh sebesar 18,57 persen jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 7 triliun.
Adapun perolehan laba bersih hingga akhir medio Desember mendatang, diproyeksikan mencapai Rp 1,75 triliun alias naik sebesar 9,37 persen dibanding realisasi laba bersih tahun lalu.
Dalam catatan Berita-Bisnis, kontributor utama pendapatan Pegadaian hingga tahun lalu, sejatinya masih bersumber dari lini bisnis gadai dengan andil kurang lebih 80 sampai 90 persen.
Sementara itu, di saat yang sama, Pegadaian juga berhasil menambah nasabah baru sekitar 15 persen.
Alhasil, per akhir tahun lalu, BUMN yang beroperasi di area layanan gadai, layanan pembiayaan mikro, layanan usaha syariah serta layanan operasional/umum ini sukses menghimpun kurang lebih 43 juta nasabah. (BB/as/Christov)