Buktinya, guna mempertebal amunisi pembiayaan kendaraan bermotornya, Astra Sedaya Finance baru saja meraih pinjaman sindikasi senilai US$ 670 juta dari beberapa bank asing yang dikoordinir oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
Sebelumnya, ‘kantong’ Astra Sedaya Finance diketahui telah dipenuhi dana sebesar Rp 1,95 triliun yang bersumber dari penerbitan tiga seri obligasi berkelanjutan.
Kata Jodjana Jody, Presiden Direktur Astra Sedaya Finance, pihaknya memang berupaya keras untuk memobilisir pendanaan, baik dari obligasi, pinjaman maupun alternatif pendanaan lainnya untuk mencapai target pembiayaan tahun ini yang dipatok pada angka Rp 24 triliun.
Ditambahkan, agar target itu bisa tercapai maka Astra Sedaya Finance pun bakal menggelar ekspansi perluasan jaringan pemasaran.
Untuk itu, selain membuka gerai anyar, Astra Sedaya Finance berencana menjalin kerjasama dengan berbagai gerai yang saat ini sudah beroperasi dalam kendali PT Federal International Finance (FIF Group).
Astra Sedaya Finance juga mengabarkan bahwa dalam tempo empat bulan sejak Januari lalu, sudah berhasil membiayai lebih dari 51 ribu unit kendaraan dengan nilai mencapai Rp 6,7 triliun.
Perlu diketahui, per 31 Desember 2013, tiga anak usaha PT Astra International Tbk yang berkecimpung di bisnis pembiayaan (Federal International Finance, Astra Sedaya Finance, PT Toyota Astra Financial Services) sukses mengumpulkan laba bersih sampai Rp 2,48 triliun atau naik sebesar 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam kondisi tersebut, Astra Sedaya Finance tercatat sebagai anak usaha yang membukukan pertumbuhan laba bersih tertinggi, yakni dari Rp 827 miliar (2012) menjadi Rp 1,01 triliun.
Di saat yang sama, pendapatan Astra Sedaya Finance sendiri mencapai Rp 4,3 triliun yang mengalir dari kegiatan pembiayaan konsumen (Rp 3,4 triliun) dan sewa pembiayaan, marjin murabahah, bunga bank serta pendapatan lain-lain sebanyak Rp 959 miliar. (BB/as/Luki)