(Berita-Bisnis) – Guna memperkuat penetrasinya di segmen usia muda yang mulai digarap secara serius sejak dua tahun silam, PT AsiaSejahtera Perdana Pharmaceutical menggelar event Kratingdaeng Power Dance.
Ajang brand activation tersebut melibatkan komunitas penari di Surabaya, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.
Menurut Davin Thomas Lai, Marketing Manager AsiaSejahtera Perdana Pharmaceutical, via Kratingdaeng Power Dance, pihaknya ingin lebih memperkenalkan produk minuman berenergi Kratingdaeng layak untuk dikonsumsi segmen usia muda.
Ditambahkan, hingga sekarang, sekitar 17 persen hasil penjualan Kratingdaeng bersumber dari kalangan usia muda. Pencapaian itu diproyeksikan dapat menyentuh angka kurang lebih 50 persen dalam tempo lima tahun ke depan.
Sebelumnya, AsiaSejahtera Perdana Pharmaceutical telah menghadirkan TV Commercial dengan tema Meet the Real untuk menopang aktifitas pemasaran yang berusaha mengakuisisi konsumen baru dari kalangan usia muda.
Dalam TV Commercial itu, AsiaSejahtera Perdana Pharmaceutical memposisikan Kratingdaeng sebagai lifestyle drink, bukan semata energy drink.
Pada tahun 2011, Asosiasi Industri Minuman Ringan Indonesia mencatat pertumbuhan bisnis minuman berenergi di Indonesia berada di kisaran 10 sampai 12 persen atau setara dengan nilai Rp 3,82 triliun hingga Rp 3,89 triliun. Kenaikan tersebut dipicu tingginya permintaan pasar domestik. Tahun ini, hal serupa diperkirakan bakal terulang kembali.
Di bisnis minuman berenergi, Kratingdaeng bersaing dengan Extra Joss yang dibesut oleh PT Bintang Toedjoeh (anak usaha PT Kalbe Farma Tbk.), Hemaviton Energy Drink (PT Tempo Scan Pacific Tbk.), Kuku Bima (PT Sido Muncul), dan M-150 yang diproduksi oleh PT M-150 Indonesia.
Yang terbaru, PT Coca-Cola Amatil Indonesia meramaikan persaingan bisnis minuman berenergi dengan meluncurkan produk bermerek Burn. (BB/as/Christov)