Buktinya, Kalbe Farma berniat membangun dua pabrik baru (susu cair dan susu bubuk) yang berlokasi di Cikampek dan Sukabumi, dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Untuk itu, Kalbe Farma telah menyiapkan dana investasi hingga Rp 350 miliar.
Menurut Vidjongtius, Direktur Kalbe Farma, kehadiran dua pabrik tersebut otomatis bakal mendongkrak kapasitas produksi susu pihaknya menjadi 25 ribu ton per tahun sekaligus merupakan modal penting untuk menggenjot penjualan produk susu dan nutrisi di masa mendatang.
Ditambahkan, hingga kini, kapasitas produksi susu Kalbe Farma berkisar di angka 12 ribu ton per tahun.
Kalfe Farma menyatakan, khusus untuk rencana pembangunan pabrik susu cair dan produk nutrisi di Sukabumi, Kalbe Farma telah merangkul PT Milko Beverage Industry dan keduanya membentuk perusahaan patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia. Di perusahaan baru tersebut, Kalbe Farma tercatat menguasai saham 51 persen.
Hingga kini, Kalbe Farma melansir beragam produk nutrisi dengan merek Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Zee, Diabetasol, Entrasol, dan Lovamil.
Diketahui pula, via anak usahanya PT Kalbe Morinaga Indonesia (joint venture dengan Morinaga Milk Industry Co Ltd.), Kalbe Farma menawarkan susu formula yang menyasar segmen anak dengan brand Morinaga.
Di sisi lain, guna mengincar segmen ibu hamil dan menyusui, Kalbe Farma pun menyediakan beberapa item produk, antara Prenagen Esensis (nutrisi persiapan kehamilan), Prenagen Mommy Emesis (nutrisi ibu hamil untuk mengurangi mual dan muntah), Prenagen Mommy, dan Prenagen Lactamom (nutrisi ibu menyusui).
Tahun lalu, dengan bekal lebih dari 10 persen market share, Kalbe Farma Group diduga kuat telah berada dalam posisi tiga besar penguasa bisnis susu bubuk di Indonesia, setelah Danone Group (PT Nutricia Indonesia Sejahtera dan PT Sari Husada) dan PT Nestle Indonesia. (BB/as/Christov)