
Hotel bintang empat berkapasitas 245 unit kamar tersebut dibangun dengan dana investasi mencapai hampir Rp 1 triliun.
Menurut Agus Sofyan, Director of Sales & Marketing JS Luwansa Hotel and Convention Center, pihaknya memiliki function hall seluas 1.150 meter persegi yang diklaim terbesar untuk wilayah sekitar kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Adapun tarif kamar yang dipatok berada di kisaran angka Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta per malam.
Ditambahkan, JS Luwansa Hotel and Convention Center merupakan aset properti ke-3 yang dimiliki oleh Gesit Sarana Perkasa setelah sebelumnya menghadirkan hotel bintang tiga Luwansa (96 unit kamar) di pusat kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Luwansa Beach Resort yang terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Kelak, Gesit Sarana Perkasa berniat menghadirkan Luwansa Hotel di Tabanan, Bali.
Gesit Sarana Perkasa menginformasikan bahwa untuk pengelolaan operasional hotel dan pemasarannya, pihaknya menggandeng Lumire Hotel & Convention Center Jakarta.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, jaringan JS Luwansa Hotel and Convention Center berada dalam naungan PT Santini Luwansa Properti Indonesia yang merupakan lini bisnis properti Santini Group, kelompok usaha yang dimiliki konglomerat Sofyan Wanandi.
Selain mengoperasikan Santini Luwansa Properti Indonesia, Santini Group juga menghadirkan beberapa perusahaan di segmen properti, yaitu PT Pawatanesia Persada, PT Purimas Straits, PT Pulomas Gemala Misori, dan PT Windas Development.
Dengan merangkul PT Pulo Mas Jaya, Pulomas Gemala Misori tercatat telah mengembangkan menara apartemen Pasadenia yang berlokasi di kawasan Pulomas Timur, Jakarta Timur. (BB/as/Luki)