(Berita-Bisnis) – Aktivitas perusahaan yang memenuhi aspek kriteria green industry menjadi modal utama bagi PT Bio Farma (Persero) untuk meraih penghargaan Indonesia Green Company Award (IGCA) 2012.
Ajang penghargaan yang digelar oleh Majalah SWA itu, antara lain, menelisik pemilihan bahan baku, pemilihan vendor, proses produksi, formulasi, filling, packaging, hingga menjadi produk akhir yang ramah lingkungan.
Menurut Iskandar, Direktur Utama Bio Farma, penghargaan tersebut menunjukkan komitmen pihaknya untuk go global melalui strategi sustainable green industry.
Ditambahkan, dalam tempo lima tahun ke depan, Bio Farma berencana membangun fasilitas produksi baru dengan konsep green industry. Konsep tersebut bakal diterjemahkan berupa kawasan hutan yang didukung dengan daerah resapan air, zero waste, zero land fill (pengelolaan sampah organik menjadi kompos) plus penggunaan sarana dan prasarana yang menggunakan teknologi ‘hijau’.
Sampai saat ini, Bio Farma dikenal sebagai produsen vaksin satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Bio Farma telah menghasilkan 11 produk vaksin yang telah diakui secara global.
Bio Farma juga sudah mengekspor vaksin tetanus toxoid dan vaksin polio oral ke Thailand sekaligus berniat menyediakan vaksin pentavalent (gabungan vaksin DTP-HB-HIB), IPV, dan rotavirus.
Lebih dari itu, baru-baru ini, Bio Farma telah menyatakan rencananya untuk melakukan ekspansi bisnis ke Thailand melalui penyediaan bahan konsentrat Tetanus difteri (Td) dalam jumlah besar yang siap diproses lebih lanjut menjadi vaksin.
Ekspansi itu dilaksanakan via kerjasama Bio Farma dengan Queen Saovabha Memorial Institute (QSMI) dan BioNet-Asia Co Ltd.
Sepanjang tahun ini, Bio Farma menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 7 persen menjadi Rp 1,5 triliun. Tahun lalu, kapasitas produksi vaksin Bio Farma mencapai 1,8 miliar dosis atau naik sebanyak 6 persen ketimbang tahun sebelumnya. (BB/Christov)