Itu sebabnya, setelah mengakuisisi PT Mandiri Mega Jaya beberapa waktu lalu, Hanson International lantas berusaha memperkuat posisinya di pentas bisnis properti lewat pembentukan entitas bisnis baru yang notabene tergolong sebagai cucu usaha.
Perusahaan anyar itu sendiri diberi label PT Pacific Millenium Land, hasil kongsinya bersama PT Pelican Group Pte. Ltd. Diketahui pula, via Mandiri Mega Jaya, Hanson International menggenggam 66,67 persen saham Pacific Millenium Land. Sisanya dikuasai Pelican Group yang berbasis di Singapura.
Kelak, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pacific Millenium Land bakal fokus membangun kawasan residensial dengan konsep township. Adapun unit hunian yang akan dibangun di kota mandiri itu dikabarkan merupakan unit premium yang menyasar kelas atas.
Di sisi lain, jejak langkah Hanson International di pentas bisnis properti juga terekam di Maja, Tangerang dan Bekasi.
Di Maja, bersama Ciputra Group, Hanson International berencana mengembangkan proyek perumahan kelas menengah bawah bernama Maja Raya dengan luas lahan mencapai 450 hektar. Dan sesuai dengan target market yang dibidik, hunian di proyek itu ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 100 juta per unit.
Sementara di Bekasi, Hanson International memperoleh kontrak pembangunan 20 ribu unit rumah dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Berita-Bisnis juga mencatat, Hanson International pernah mengutarakan niatnya untuk menggandeng Tan Kian, pemilik JW Marriot dan Ritz Carlton, untuk membentuk perusahaan baru yang bergerak di industri properti.
Namun, sampai saat ini, proyek yang bakal dirilis belum diketahui secara pasti. Yang jelas, seperti dituturkan sebelumnya oleh Rony Agung Suseno, Corporate Secretary Hanson International, unit usaha baru ini diproyeksikan berada di bawah naungan Mandiri Mega Jaya.
Hingga kini, Hanson International mengaku memiliki landbank seluas kurang lebih 3 ribu hektar yang tersebar di Jabodetabek.
Bahkan, berbekal dana Rp 45 miliar, Hanson International baru-baru ini tercatat menambah persediaan lahannya yang berlokasi di Serpong dan Bekasi.
Per akhir medio September tahun lalu, berkat dukungan bisnis pertambangan yang dikelola oleh anak usaha PT Binadaya Wiramaju (pemilik empat konsesi tambang timah di Riau dan tiga tambang di Sukabumi), Hanson International berhasil mencetak pendapatan sebanyak Rp 204,84 miliar dan laba bersih sebesar Rp 4,86 miliar. (BB/as/Christov)