Pasalnya, marketing-lah yang selalu berhubungan langsung dengan para pelanggan. Lebih dari itu, lewat fungsi ini pula, perusahaan dapat mengetahui secara persis kebutuhan konsumen.
Dan sebagai solusinya, perusahaan kemudian memiliki kesempatan untuk merumuskan sekaligus menawarkan keinginan pelanggan secara efektif (tepat sasaran) dan efisien (tepat waktu).
Poin pemikiran inilah yang mengemuka secara jelas dan menjadi dasar pijakan diresmikannya Hari Marketing Indonesia (Hamari) oleh Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada hari ini, tanggal 1 April 2014.
Kata Handi Irawan, CEO Frontier Consulting Group, lewat peringatan Hamari yang akan digelar pada setiap tanggal 1 April, para marketer di Indonesia diharapkan akan lebih bersemangat lagi untuk membuat dan memasarkan produk-produk yang bernilai lebih tinggi.
Ditambahkan, tujuan lain peringatan Hamari sesungguhnya juga berkaitan dengan upaya mengampanyekan produk Indonesia yang ditawarkan di pasar manca negara (branding).
Perlu diketahui, pencanangan Hamari sendiri didukung oleh Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, dan Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Hamari merupakan gagasan dan gerakan berskala nasional yang diinisiasi oleh Frontier Consulting Group.
Sebelumnya, Frontier Consulting Group pun sudah merilis Hari Pelanggan Nasional yang dimulai pada tahun 2003 serta diperingati setiap tanggal 4 September.
Tidak jauh berbeda dengan Hamari, Hari Pelanggan Nasional juga dirancang sebagai sarana bagi perusahaan untuk berusaha memahami sekaligus lebih dekat dengan para pelanggannya. Maklumlah, tanpa pelanggan perusahaan dipastikan tidak akan mampu melakoni bisnis berkelanjutan. (BB/as/Luki)