
Ketiga hotel anyar tersebut terdiri dari Hotel NEO Kuta, Tuban dan Hotel NEO Petitenget, Seminyak, Bali. Sedangkan hotel ketiga adalah Hotel NEO Eltari, Kupang.
Kata John Flood, Presiden & CEO Archipelago International, kehadiran ketiga hotel tadi otomatis menambah total unit kamar yang dikelola oleh pihaknya menjadi 822 unit kamar.
Ditambahkan, per akhir medio Juli 2014, Archipelago International sudah membuka delapan Hotel NEO yang berlokasi di empat kota dengan tingkat hunian rata-rata sekitar 80 persen.
Adapun hotel yang dimaksud adalah Hotel NEO Candi Semarang, Hotel NEO+ Green Savana Sentul City (Bogor), Hotel NEO Gatot Subroto Denpasar (Bali), Hotel NEO Kuta, Jelantik (Bali) plus empat hotel yang dibuka di area komersil Jakarta (Tanah Abang, Mangga Dua, Melawai, Tendean).
Archipelago International juga menginformasikan bahwa pihaknya selama tahun depan berniat mengoperasikan 12 properti anyar yang mengibarkan label yang sama.
Asal tahu saja, seluruh portofolio baru itu diproyeksikan memiliki daya tampung hingga 1.500 unit kamar serta berlokasi di berbagai kota di Indonesia, seperti Hotel NEO+ Awanna Yogyakarta, Hotel NEO Palma Palangkaraya, Hotel NEO Kebayoran Jakarta, Hotel NEO Malioboro Yogyakarta, dan Hotel NEO Hayam Wuruk Jakarta.
Bersamaan dengan itu, Archipelago International pun sudah menyusun agenda kerja untuk mengelola Hotel NEO+ Pahlawan Samarinda, Hotel NEO Gajah Mada Pontianak, Hotel NEO+ Karawang, Hotel NEO Samadikun Cirebon, Hotel NEO Dalem Kaum Bandung serta Hotel NEO+ Medan.
Perlu diketahui, merek NEO pertama kali dirilis sejak medio Februari tiga tahun silam. Dan, oleh Archipelago International, NEO didesain sebagai hotel yang mengusung konsep budget hotel.
Berita-Bisnis mencatat, pengoperasian 15 Hotel NEO baru yang berlangsung selama semester kedua tahun ini dan sepanjang tahun depan, sesungguhnya merupakan bagian dari rencana besar Archipelago International untuk menghadirkan 70 proyek hotel baru dalam tempo beberapa tahun ke depan.
Dalam rencana itu, selain melansir NEO, Archipelago International juga diketahui akan meluncurkan dua Favehotel yang nantinya dibuka di Bali. Sedangkan 4 resor berskala besar dan diposisikan sebagai pusat konferensi serta bernaung di bawah merek Aston, Alana, Quest, dan Harper bakal dikelola di Bogor.
Di Yogyakarta sendiri, Archipelago International telah berancang-ancang menghadirkan brand Alana yang diklaim sebagai hotel kedua sekaligus sebagai pusat konferensi terbesar di wilayah pemasaran Jawa Tengah.
Sementara di Lombok, lewat brand Kamuela, Archipelago International memastikan bakal mengelola Royal Kamuela Senggigi Resort pada medio Desember mendatang. Resor bintang lima ini terdiri dari 50 vila yang dilengkapi dengan kolam renang pribadi di tepi pantai. (BB/as/Luki)