Lebih dari itu, mobile advertising yang telah hadir sejak tiga tahun silam itu, juga dinyatakan bisa mengirim pesan promosi berkriteria tertentu, antara lain, demografi, kebiasaan masyarakat, ketertarikan, dan jenis telepon seluler.
Menurut Adrian Suherman, Head of Digital Advertising Group Telkomsel, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, pihaknya optimis layanan Telkomsel Digital Advertising bakal semakin diminati di masa mendatang.
Ditambahkan, hingga akhir tahun lalu, tak kurang dari 7 ribu pelanggan -sebagian besar dari segmen fast-moving consumer goods dan perbankan- telah memanfaatkan layanan Telkomsel Digital Advertising. Dari jumlah tersebut, mayoritas pelanggan menggunakan iklan dalam bentuk SMS.
Adapun untuk tahun ini, Telkomsel menargetkan sekitar 14 ribu pelanggan bakal menggunakan jasa layanan Telkomsel Digital Advertising.
Merujuk kepada data yang diungkapkan oleh eMarketer.com, pasar iklan di Indonesia sepanjang tahun ini diprediksi bakal mencapai Rp 38,7 triliun. Dalam kondisi seperti itu, porsi iklan digital ditaksir sebanyak Rp 1,4 triliun.
Sementara dalam tempo dua tahun ke depan, market size iklan digital diperkirakan akan menembus angka Rp 4,1 triliun.
Itu pula sebabnya, Telkomsel yang berhasil menghimpun 120,6 juta pelanggan hingga akhir Maret lalu, yakin kontribusi layanan Telkomsel Digital Advertising akan mampu menanjak hingga 10 persen -dari posisi 5 persen saat ini- terhadap total pendapatan perseroan pada tahun 2015.
Selain dalam format SMS, layanan Telkomsel Digital Advertising juga mencakup Messaging (targeted, bulk, location based advertising, insertion), Display (Off Deck Banner, Interstitial Banner, On Deck Banner, Internet Filtering Ads, Application Ads), Reward (mKupon, Scratch & Win, Bonus Pulsa), billing statement, dan banner e-Billing Telkomsel. (BB/as/Christov)