Untuk itu, jika tak ada halangan, Jababeka akan memprioritaskan pengembangan 12 ribu kamar hotel, kawasan Marina seluas 100 hektar, dua lapangan golf serta landasan pacu seluas 10 hektar sampai 12 hektar.
Kata S. D. Darmono, Presiden Direktur Jababeka, melalui strategi semacam itu, pihaknya yakin Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung akan menjadi destinasi baru bagi para pelancong domestik maupun manca negara.
Ditambahkan, pengembangan 12 ribu kamar hotel diperkirakan menelan dana investasi sebesar US$ 600 juta. Adapun untuk kawasan Marina diproyeksikan sebanyak US$ 50 juta.
Sementara itu, dana investasi untuk dua lapangan golf plus landasan pacu ditaksir masing-masing senilai US$ 30 juta dan US$ 3 juta.
Patut diketahui, pada minggu pertama April 2015, via anak usahanya PT Banten West Java yang berkecimpung di lini bisnis rekreasi dan hotel, Jababeka sesungguhnya sudah memperkenalkan Marina Boutique Hotel berkapasitas 100 kamar.
Dan, hingga kini, 23 unit diklaim sudah terjual. Adapun sisanya, ditargetkan bakal laris dalam waktu dekat mengingat unit hotel bisa dibeli oleh investor asing dengan harga yang terjangkau.
Jababeka menginformasikan, setiap unit Marina Boutique Hotel dibanderol seharga US$ 1 juta dan memiliki 8 sampai dengan 10 kamar.
Berita-Bisnis mencatat, bila tak ada aral melintang, landasan pacu sepanjang 1,6 kilometer yang dihadirkan di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten, diperkirakan bakal bisa beroperasi pada akhir tahun ini.
Dan, oleh Jababeka, landasan pacu yang dikelola bersama PT Garuda Indonesia Tbk tersebut, diarahkan untuk melayani penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.
Jababeka mengklaim, melalui jalur udara, perjalanan dari Jakarta ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, jauh lebih cepat ketimbang perjalanan jalur darat. (BB/as/Christov)