Buktinya, segmen tersebut -yang salah satunya mencakup produk es krim- bisa tumbuh lebih dari 12 persen.
Dan, asal tahu saja, kondisi itu dapat tercipta lantaran anak usaha Unilever Indonesia Holding B.V. ini aktif menggelar peluncuran berbagai produk inovasi sekaligus mengimplementasikan strategi pemasaran yang intensif dan masif, terlebih saat menghadapi momen-momen tertentu, seperti Ramadhan.
Setahun kemudian, kondisi tadi sepertinya tak jauh berbeda. Beragam produk makanan dan minuman kreasi Unilever Indonesia tampak masih meraja di arena bisnis fast moving consumer goods di pasar domestik.
Lantas, di kategori produk es krim sendiri, dominasi Unilever Indonesia -via 12 merek serta lebih dari 60 varian- agaknya belum tergoyahkan, hingga sekarang.
Alhasil, saat ini dan di masa mendatang, tantangan terbesar bagi Univeler Indonesia sepertinya adalah cenderung untuk menjaga reputasinya sebagai pemimpin pasar es krim.
Terlebih, pada medio November tahun lalu, PT Glico Wings -besutan Wings Group dan Ezaki Glico Co. Ltd. Jepang- telah resmi ikut meramaikan pentas bisnis ini, bersaing dengan beberapa merek keluaran Unilever Indonesia, antara lain, Wall’s (umbrella brand), Cornetto, Conello, Magnum, Buavita, dan Paddle Pop.
Dalam kaitannya untuk mempertahankan dominasinya, Unilever Indonesia pun baru saja melansir Paddle Pop Pink Lava.
Kata Senior Brand Manager Paddle Pop, Yenny Nathalia, varian baru es krim yang mengincar kalangan anak-anak ini, merupakan es krim dengan sensasi rasa strawberi yang segar dengan kelezatan susu kental manis di dalamnya.
Ditambahkan pula, di saat yang sama, pihaknya juga tak lupa meluncurkan film animasi Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2, yang terhitung sebagai film animasi ke-6 yang ditayangkan di layar lebar via merek Paddle Pop.
Univeler Indonesia juga mengabarkan, guna membantu orang tua untuk mengontrol konsumsi snack anak-anak, maka semua produk es krim Paddle Pop telah diformulasi khusus dengan kandungan kalori lebih kecil dari 110 kkal per stik.
Berita-Bisnis mencatat, kala nilai pasar (market size) bisnis es krim di Indonesia ditengarai sudah mencapai Rp 9,5 triliun per akhir 2015, Unilever Indonesia diduga kuat telah menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar.
Setelah itu, menyusul PT Campina Ice Cream Industry (15 persen), PT Indoeskrim Dairy Food (Indoeskrim), PT Diamond Cold Storages Indonesia (Diamond), dan PT Rahayu Arumdhani International (Haagen-Dazs).
Dan, khusus untuk brand Paddle Pop yang diluncurkan pertama kali pada 1992, kini diperkirakan bersaing ketat dengan merek Wall’s dalam memberikan kontribusi terhadap penjualan es krim Unilever Indonesia. (BB/as/Luki)