Ambil contoh, medio September lalu. Ketika itu, Jumeirah Group merilis Jumeirah Nanjing berkapasitas 212 kamar serta 49 suite, yang otomatis menjadi portofolio keduanya di Tiongkok, setelah Jumeirah Himalayas Hotel Shanghai.
Tak lama berselang, masih di negara yang sama, Jumeirah Group -seperti tertera di www.arabnews.com- resmi mengoperasikan Jumeirah Living Guangzhou.
Dan, pada medio November lalu, meluncurkan Jumeirah Saadiyat Island Resort di Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab.
Kelak, sebagaimana dikutip saudigazette.com.sa, derap ekspansi Jumeirah Group pun dipastikan berlanjut seiring rencana pembukaan tujuh hotel anyar, pada tahun depan.
Salah satunya adalah Jumeirah Al Wathba Desert Resort & Spa, yang menyediakan 90 kamar dan 13 vila. Properti milik Abu Dhabi United Hospitality LLC ini, direncanakan beroperasi pada kuartal pertama 2019.
Lantas, pada kuartal kedua tahun depan, Jumeirah Group akan mengoperasikan Jumeirah Muscat Bay Oman serta Jumeirah Bali.
Berita-Bisnis mencatat, Jumeirah Bali yang terletak di kawasan Jimbaran Selatan, Bali, dikembangkan oleh PT Asia Pasifik Properti, yang berada dalam naungan PT Anggada Putra Rekso Mulia (Rekso Group).
Selain menyediakan 80 suite, resor mewah yang berdiri di atas lahan seluas 11 hektar itu juga didesain menyajikan 25 vila eksklusif.
Dan, lebih dari itu, saat menjalin kesepatan dengan Jumeirah Group pada Januari 2011, Asia Pasifik Properti bahkan menyatakan Jumeirah Bali diproyeksikan menjadi acuan baru bagi bisnis hotel dan resor mewah.
Bagi Asia Pasifik Properti sendiri yang berdiri pada 2006, Jumeirah Bali terbilang sebagai proyek perdana yang diperkirakan menelan dana investasi hingga US$ 150 juta.
Sedangkan, di sisi lain, via afiliasinya PT Adhi Putra Mulia, Rekso Group telah menghadirkan Hotel Mercure Jakarta Kota (243 kamar) serta ibis Jakarta Harmoni berdaya tampung 212 kamar. (BB/as/Christov)